FaktualNews.co

PILGUB JATIM

Penyebab Elektabilitas Khofifah – Emil Unggul Dari Gus Ipul Puti

Politik     Dibaca : 985 kali Penulis:
Penyebab Elektabilitas Khofifah – Emil Unggul Dari Gus Ipul Puti
FaktualNews.co/Dofir/
foto (Dari Kanan) Ahmad Zainul Hamdi, Mochtar W Oetomo, Hari Fitrianto.

SURABAYA, FaktualNews.co – Menyikapi hasil survey beberapa lembaga yang menempatkan elektabilitas Pasangan Calon (Paslon) Khofifah – Emil unggul dari Paslon Gus Ipul – Puti. Pengamat sosiologi agama, Ahmad Zainul Hamdi, menilai hal tersebut akibat mesin partai pendukung Paslon nomor urut dua, selain PDI Perjuangan, tidak bekerja maksimal.

“Banyak kader PDIP yang mengeluh bahwa PKB tidak bergerak memenangkan Gus Ipul dan Puti. Jika melihat hasil survey, keluhan ini terbukti karena suara kader PKB sejauh ini signifikan lari ke pasangan Khofifah dan Emil,” tutur Ahmad Zainul dihadapan awak media, Jumat (22/6/2018).

Bukan hanya PKB, bahkan kata Zainul, Partai Gerindra dan PKS yang juga bagian dari partai pendukung pasangan ini, merupakan partai tempelan saja yang tak berkontribusi apa-apa dalam memenangkan Paslon Gus Ipul – Puti.

Lebih jauh soal PKB, ia kembali menegaskan, bahwa partai dibawah kepemimpinan Muhaimin Iskandar tersebut tidak punya kepentingan politik didalam proses Pilgub Jawa Timur. Melainkan lebih pada pertarungan politik untuk tahun 2019 mendatang.

“PKB sebenarnya mengamankan Pileg (Pemilihan Legislatif) 2019, pasionnya itu. Bagi PKB, menang syukur, kalah tidak akan nangis bombay. Buktinya, suara PKB kenapa kok tinggi sekali ke Khofifah. Maaf jika ini sedikit provokatif,” lanjut Zainul.

Pengamat sekaligus dosen di Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Ampel Surabaya ini, juga mengungkapkan, arahan Kiai untuk memilih salah satu Paslon pada Pilgub Jawa Timur, kali ini tidak banyak memberi pengaruh secara signifikan.

Zainul menilai, klaim Paslon Gus Ipul – Puti yang banyak mengantongi dukungan para Kiai di Jawa Timur,  tidak banyak meningkatkan elektabilitas mereka. Namun yang terjadi justru sebaliknya.

“Kita lihat NU justru masuk ke Khofifah, sekalipun Khofifah di delegimitasi tidak mendapat restu dari Kiai,” singkatnya.

Kasus fardhu ‘ain yang membelit pasangan Khofifah – Emil dan dipermasalahkan oleh kelompok pendukung Paslon Gus Ipul – Puti, masih kata Zainul, malah menjadi blunder bagi Paslon Gus Ipul – Puti.

“Kasus fardhu ‘ain rupanya sebagai blunder, justru suara Khofifah makin bertambah dengan kasus ini,” tutupnya.

 

 

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin