FaktualNews.co

PERINGATI BULAN BUNG KARNO

Kibarkan Bendera Merah Putih Terpanjang, di Tanggul Lumpur Sidoarjo

Politik     Dibaca : 1125 kali Penulis:
Kibarkan Bendera Merah Putih Terpanjang, di Tanggul Lumpur Sidoarjo
FaktualNews.co/Alfan/
Memperingati Bulan Bung Karno, PDIP kibarkan merah putih terpanjang di Tanggul Lumpur Lapindo, Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Pemandangan di atas tanggul Lumpur Sidoarjo (Lusi), tepatnya di Desa Siring, Kecamatan Porong, Sidoarjo Sabtu (23/6/2018) sore nampak berbeda dengan hari-hari biasanya. Betapa tidak, diatas tanggul tersebut terbentang bendera merah putih sepanjang 1.218 meter (1,2 kilometer).

Bendera terpanjang itu dikibarkan oleh sebanyak 200 orang dari kader PDIP. Pengibaran bendera itu untuk memperingati bulan Bung Karno. “Ini dalam rangka peringatan Bung Karno. Seperti yang kita tahu, bulan Juni adalah pertama kali Bung Karno menyampaikan rancangan ideologinya, yakni pancasila,” ucap Ketua DPD PDIP Jatim Kusnadi.

Tujuan pengibaran bendera itu untuk mengingat perjuangan sang proklamator dan para pahlawan yang sudah berjuang tanpa pamrih. “Mengenang dan mengingat perjuangan harus selalu dilakukan oleh para penerus atau generasi bangsa,” terangnya.

Para kader PDIP itu memulai membentangkan bendera sekitar pukul 03.50 WIB. Mereka membawa bendera tersebut dari pintu masuk wisata Lusi tepatnya di tanggul titik 21 Kelurahan Siring, Kecamatan Porong, sampai Desa Ketapang, Kecamatan Tanggulangin, Sidoarjo.

Sebanyak 200 orang yang terlibat berdiri sejajar memegang bendera tersebut dengan jarak 5 meter yang dikaitkan dengan kayu bambu. Mereka menempatkan pengibaran bendera terpanjang itu dikawasan lumpur sidoarjo (Lusi). Karena selain tempatnya luas, kawasan itu juga penuh kenangan dimana banyak warga yang kehilangan kampung halamannya.

“Tempat ini penuh kenangan. Banyak saudara kami yang kehilangan rumah setelah peristiwa semburan lumpur panas,” tambahnya.

Proses pembuatan bendera itu, diselesaikan dalam waktu tiga hari dan melibatkan 10 orang untuk menjahit bendera tersebut. “Kain yang kami peroleh dari pasar Sidoarjo dan Surabaya. Awalnya kesulitan, beruntung berhasil kami temukan. Untuk membeli kain juga dari iuran para kader,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin