JOMBANG, FaktualNews.co – Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti yang meminta para pemelihara ikan arapaima diserahkan kepada pemerintah. Namun, salah seorang pemelihara ikan arapaima asal Jombang, Masudin, menolaknya. Menurutnya, belum ada regulasi yang jelas terkait larangan memelihara arapaima yang berasal dari perairan Amazone Brazilia tersebut.
Masudin, yang tinggal di Desa Banyuarang, Jombang, Jawa Timur, menolak menyerahkan karena merawat arapaima dengan baik dan penuh kasih sayang. Masudin memelihara arapaima sejak tahun 2013 lalu. Ahli terapy totok syaraf telinga ini, juga sangat menyayangkan penemuan ikan Arapaima ini di sungai Brantas Mojokerto, yang diduga dibuang pemiliknya beberapa waktu lalu.
Menurut Masudin, jika memang ada aturan atau undang-undang yang mengatur larangan memelihara ikan arapaima juga harus jelas. “Kalau memang tidak boleh berarti semua hewan yang ada di kebun binatang juga nggak boleh. Contonya, di Jatim Park juga nggak boleh, aturan harus dilaksanakan, ” tandasnya.
Dikatakan, Undang-Undangnya terkait memelihara ikan arapaima baru saja ada. Sementara ia memelihara arapaima sudah lama yakni sebelum ada aturan yang berlaku. ” Jadi kalau memang itu dasarnya jelas nggak apa kalau Bu Susi kesini, kami serahkan tapi harus dilindungi benar. Jangan dijual karena kami merawat ini dengan penuh kasih sayang, jangan sampai mati kelaparan”, kata Masudin,Senin (2/7/18).
Masudin saat ini memiliki lima ekor Arapaima yang dipelihara di sebuah kolam pribadi di rumahnya. Awalnya dia memiliki sebanyak sembilan ekor jenis Gigas dan Panda. Namun empat diantaranya telah mati. Dijelaskan, saat itu dia tanpa sengaja membeli ikan-ikan tersebut dari seseorang yang terbelit persoalan hutang piutang. Harganya pun bervariasi mulai dari Rp. 6 juta hingga Rp 30 juta per ekor.
Untuk merawat ikan berukuran besar ini, Masudin menghabiskan biaya setiaptahunnya mencapai ratusan juta rupiah. Untuk lima ekor ikan predator ini, setiap hari dia harus menyiapkan sebanyak sepuluh kilogram ikan lele segar atau hidup sebagai santapannya. ” Kalau dihitung, selama lima tahun memelihara ikan arapaima ini sudah menghabiskan uang sekitar satu milyar rupiah untuk pakannya saja,” jelasnya.
Sementara, Kemunculan ikan Arapaima di sungai Brantas, Mojokerto, menyita perhatian semua pihak. Belasan ikan yang berasal dari perairan Amazone, Brazil itu sengaja dibuang oleh pemiliknya di sungai tersebut, karena diduga kewalahan. ” Yang pasti, saya akan terus memelihara ikan Arapima ini dengan penuh kasih sayang, ” pungkasnya.
Sementara itu, terkait dengan pemeliharaan ikan arapaima yang dilakukan Masudin tersebut, Senin (2/7/2018) Kapolsek Ngoro, Jombang, AKP Fatkhur mendatangi kolam arapaima milik Masudin. AKP Fatkhur mengaku, kedatangannya hanya untuk melakukan pendataan saja. ” Kami hanya melakukan pendataan saja, selanjutnya kami berkoordinasi dengan Forpimka Ngoro, ” ujar AKP Fatkhur . (Nasrullah)