SURABAYA, FaktualNews.co – Manajer Persebaya Surabaya, Chairul Basalamah, mengaku tidak bisa berbuat banyak dengan besarnya denda yang diberikan Komisi Disiplin PSSI. Menurutnya, hanya satu yang bisa dilakukan oleh timnya saat ini, yakni membayar lunas semua denda
“Mau tidak mau kita harus jalani, kita tidak bisa apa-apa. Sekali lagi momentum ulang tahun ke-91 kita jadikan introspeksi, introspeksi kita lakukan sama-sama, baik tim maupun suporter. Supaya hal ini tak lagi terjadi,” kata Chairul Basalamah, Selasa (3/7/2018).
Pria yang akrab disapa Abud ini menuturukan, suporter memiliki peran yang cukup sentral bagi Persebaya. Mereka sangat peduli dengan kemajuan tim. Tapi, ia juga mengingatkan bahwa di kondisi saat ini sudah tidak lagi waktunya untuk membuat pelanggaran yang merugikan tim.
“Kita mengajak semua pihak, saya tahu semua mencintai Persebaya, menghujat pun karena cinta, kita juga tahu, sangat tahu sekali,” imbuhnya.
Sata ini, yang dibutuhkan Persebaya adalah persatuan. Hal ini dimaksud manajer bertubuh tambun itu dengan menurunkan ego masing-masing untuk menjaga nama besar Persebaya, juga Bonek agar selalu lebih baik.
“Kita harus sama-sama menurunkan ego, sudah tidak ada yang lebih baik dan lebih benar. Kalau kita ingin tim ini baik, semua harus introspeksi diri,” katanya.
Seperti diketahui, Persebaya Surabaya menjadi tim paling banyak didenda selama kompetisi Liga 1. Tim berjuluk Bajol Ijo mendapatkan denda sebesar Rp 985 juta. Jumlah itu terdiri dari saat pertandingan menghadapi Arema FC sebanyak Rp 560 juta dan Rp 425 juta saat menghadapi Sriwijaya FC.
Jumlah denda tersebut dijatuhkan Komdis PSSI atas pelanggaran yang dilakukan oleh suporter, pemain, pelatih hingga panpel pertandingan Persebaya.