Fenomena "Bun Upas" sering terjadi di kawasan Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah.
FaktualNews.co – Beredar video dan gambar terjadinya fenomena alam yang disebut-sebut sebagai bun upas atau embun salju di Dieng, Wonosobo, Jawa Tengah. Video tersebut beredar melalui media sosial dan mendapatkan berbagai tanggapan dari netizen.
Salah satunya adalah akun facebook Sadja Corner dalam postingannya meyebutkan bahwa fenomena tersebut merupakan Bun Upas di kawasan Dieng, Wonosobo.
Di dataran Dieng fenomena ini disebut “bun upas”. Sedangkan, di beberapa tempat lainnya disebut sebagai embun upas, lodoh, ngulun atau trotol, di kalangan akademisi disebut dengan downy mildew.
“Fenomena Bun Upas – Dieng Wonosobo, Terjadi pada puncak musim panas (pertengahan Juli) dimana suhu udara pada malam dan pagi hari bisa mencapai titik beku.., Salju tipis2.. Berasa di Eropa dahhh,” ungkapnya dalam unggahan beberapa foto melalui facebook, Jumat (6/7/2018).
Sebelumnya, fenomena yang sama juga pernah terjadi di Dieng pada tahun 2017 lalu. Warga sekitar memang menyebutnya ‘bun upas’ atau embun beracun. Disebut demikian karena fenomena alam ini merusak tanaman para petani setempat. Embun yang menyelimuti rerumputan dan tanaman hijau berubah jadi butiran kristal es. Bahkan rerumputan sekitar berubah putih kemilau layaknya salju di negeri empat musim.
Fenomena bun upas terjadi karena kabut yang datang dari ketinggian biasanya akan berubah bentuk menjadi tetesan air (embun) saat mendekati tanah. Tapi karena suhu yang sangat rendah, kabut langsung terkondensasi membeku dan menempel di pucuk tanaman, membentuk lapisan es.
Disebut ‘Bun Upas’ atau Embun Beracun karena dapat merusak sistem fisiologi tanaman. Karena tertempel embun beku, sel-sel tanaman tidak bisa melakukan fungsi fisiologisnya, cairan sel membeku, dan fotosintesis pun menjadi terhambat. Saat embun mencair, tanaman menjadi layu dan mati.
Kepala Pos Pengamatan Gunung Api Dieng, Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Surip menjelaskan, bun upas terjadi pada suhu beku di bawah 0 derajat.
Pada suhu yang lebih tinggi, sampai 3 derajat celcius, bun upas masih dimungkinkan muncul tipis karena tingkat kebekuan kurang.
