SURABAYA, FaktualNews.co – Kapolda Jawa Timur, Irjen Pol Machfud Arifin didampingi Gubernur Soekarwo serta Pangdam V Brawijaya Mayjen TNI Arif Rahman, mengunjungi bocah korban ledakan bom yang terjadi di desa Pogar, kecamatan Bangil, kabupaten Pasuruan pada hari Kamis 5 Juli 2018 kemarin siang.
Kapolda mengatakan, kondisi bocah korban bom Pasuruan tersebut, saat ini masih dalam trauma psikologis dengan luka di wajah, kaki serta beberapa anggota tubuhnya. Bahkan, Kapolda mengaku tak bisa menahan kesedihan melihat kondisi buah hati pelaku bom Pasuruan tersebut.
“Sungguh miris buat kita, saya sampai nangis lihat kondisi korban ledakan di Bangil, Pasuruan kemarin,” kata Kapolda, Jumat (6/7/2018).
Walaupun ledakan bom tidak termasuk bom berdaya ledak tinggi. Namun kata Machfud, ledakannya telah menyebabkan sang korban terus menahan sakit sepanjang hari.
“Tiap hari kata dokter nangis menahan sakit, saat bangun anak ini nangis,” lanjutnya.
Luka yang berada di tubuh sang bocah, akibat perangkat bom rakitan yang ditanam didalamnya oleh ayah korban sehingga menimbulkan efek luka serius.
“Luka sudah ditangani oleh dokter rumah sakit, kita akan berusaha membuat korban kembali sembuh,” singkat Kapolda.
Dalam kesempatan itu, Kapolda meminta masyarakat bersabar mengungkap kasus yang dilakukan satu jaringan dengan pelaku bom Surabaya beberapa waktu lalu tersebut. Ia menegaskan jika kepolisian telah mengantongi identitas pelaku yang saat ini masih dalam perburuan.
Sedangkan untuk menetapkan tersangka kepada istri pelaku yang lebih dulu ditangkap, Machfud, menyampaikan pihaknya butuh waktu hingga 21 hari kedepan. Ini sesuai dengan Undang – Undang tentang terorisme yang baru saja disahkan oleh anggota DPRRI.
Bocah dari pasangan pelaku bom Pasuruan berinisial AB dan DR menjadi satu-satunya korban kasus bom yang diduga tak sengaja diledakkan tersebut. Pihak terkait membawa korban ke RS Bhayangkara untuk dilakukan perawatan intensif dan sebelumnya sempat dilarikan ke RS Bangil, Pasuruan.
Korban berusia enam tahun tersebut dirawat di ruang ICU RS Bhayangkara HS Samsoeri Mertojoso, Surabaya dengan penjagaan ketat oleh petugas kepolisian, baik dari Polres Pasuruan maupun dari Polda Jatim.