FaktualNews.co

Mahalnya Biaya Tes Kesehatan di RSUD Sumenep, Dikeluhkan Bacaleg

Kesehatan     Dibaca : 881 kali Penulis:
Mahalnya Biaya Tes Kesehatan di RSUD Sumenep, Dikeluhkan Bacaleg
FaktualNews.co/Supanjie/
Sejumlah Bacaleg saat melakukan test kesehatan di RSUD dr Moh Anwar Sumenep.

SUMENEP, FaktualNews.co – Bakal calon legislatif (Bacaleg) dari partai Berkarya, dari daerah pemilihan VI, Akh. Yamin mengeluhan tingginya biaya tes kesehatan di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Moh Anwar Sumenep, Kamis (12/7/2018).

Menurutnya, tingginya biaya tes kesehatan jasmani dan rohami di rumah sakit milik Pemkab setempat ini menjadi beban bagi para Bacaleg yang mau maju dalam kontestasi lima tahunan tersebut.

“Biaya tes kesehatan total Rp 390 ribu, bagi kami ini cukup mahal. Harapan kami tidak seperti ini lah. Karena ini menjadi beban bagi para bacaleg yang kurang mampu,” ungkapnya kapada FaktualNews.co melalui sambungan telephon.

Selain mengeluhkan tingginya biaya, politisi partai besutan Hutomo Mandala Putra atau yang akrab dipanggil Tommy Soeharto ini, juga mengaku menerima kwitansi tanpa perincian yang jelas. Termasuk tidak ada nominal di beberapa tahapan dalam tes kesehatan tersebut.

“Di kwitansi rincianya tidak tertulis. Pertama kami daftar dimintai Rp 50 ribu, kemudian ke bagian lab biayanya Rp 170 ribu, di tes urine kemudian dibawa ke ruang pertemuan, itu dimintai lagi Rp 170 ribu,” bebernya.

Dikonfirmasi terpisah, Direktur RSUD dr Moh Anwar Sumenep, dr Fitril Akbar menjelaskan, tes kesehatan ini atas permintaan dr KPUD. Sehingga berapapun biayanya, hal itu sudah sesuai dengan ketentuan dan mengacu terhadap peraturan bupati.

“Untuk berapa nominalnya saya kurang faham. Karena itu ada beberapa variabel, rinciannya pasti ada. Dan sudah sesuai dengan Peraturan Bupati,” jelasnya.

Perihal temuan adanya bacaleg yang mengaku tidak mendapatkan kwitansi di setiap pembayaran dalam pengurusan madical chackup. pria berkacamata ini menepis. Menurutnya, di rumah sakit plat merah tersebut sudah memberlakukan BiLink.

“Kita terbuka, kalau misalnya ada tolong sampaikan ke kami. Karena sejauh ini kami sudah menggunakan sistem BILink, sehingga semua keuangan sudah satu sistem. Tidak mungkin tercecer kemana-mana,” terangnya.

Bahkan, jika ditemukan petugas yang bermain-main dengan sistem yang ada. Pihaknya tidak akan segan untuk mengambil langkah tegas. “Jika ada yang nakal, insya Allah kami akan berikan sanksi, kita sudah punya aturan,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin