Peristiwa

Didemo Warga 5 Desa, Pabrik Pengolahan Kakao Jebe KOKO di Gresik Hentikan Produksi

GRESIK, FaktualNews.co – Setelah melakukan proses mediasi sekitar 3 jam bersama perwakilan 5 desa di Kecamatan Manyar Kabupaten Gresik, pihak managemen pabrik pengolahan kakao PT. Jebe KOKO, akhirnya bersedia menghentikan operasional produksi untuk sementara waktu.

Kesepakatan kedua belah pihak ini, terhitung sejak Jumat (13/7/2018) sampai pabrik menemukan solusi masalah polusi udara atau bau busuk. Proses mediasi ini berlangsung di aula Kantor Kecamatan Manyar, dengan disaksikan oleh ratusan warga yang sebelumnya menggelar demo di depan pabrik asing asal Malaysia ini.

“Sesuai kesepakan yang dibuat kami memutuskan untuk off sementara, sampai perbaikan selesai. Intinya kami ingin ada ‘win-win solution’ antara pihak perusahaan dengan masyarakat,” ujar perwakilan dari managemen PT. Jebe KOKO, Ditya Rachmawati.

Disinggung terkait dampak kerugian atas dihentikannya operasional produksi, Ditya mengaku tidak bisa menyebut besarnya nominal kerugian. “Secara tidak langsung dampaknya berpengaruh pada karyawan. Dengan kejadian ini kita anggap libur dulu sambil dipikirkan lebih lanjut,” paparnya.

Ketika perundingan berlangsung, pihak warga bersikukuh untuk menutup operasional pabrik PT Jebe KOKO. Mereka enggan membubarkan diri hingga adanya titik temu. “Permintaan kami hanya satu kalau pabrik belum bisa menghilangkan bau busuk, maka mau tidak mau harus ditutup,” salah seorang tokoh masyarakat bernama Rosid.

Akibat demo kali ini arus lalu lintas di sekitar pintu Tol Manyar macet hingga beberapa jam. Seluruh kendaraan roda dua maupun roda empat berjalan merambat. Tak jarang, pengendara motor saling serobot karena terjebak macet. Sementara, petugas kepolisian tampak berupaya mengurai kemacetan.

Share
Tags: Demo Gresik