FaktualNews.co

Tak Inovatif, Siswa SDN Banuaju Barat 1 Sumenep Desak Kepsek Mundur dari Jabatannya

Pendidikan     Dibaca : 1169 kali Penulis:
Tak Inovatif, Siswa SDN Banuaju Barat 1 Sumenep Desak Kepsek Mundur dari Jabatannya
FaktualNews.co/Supanjie/
Sejumlah Siswa SDN Banuaju Barat 1 melakukan aksi mendesak Kepsek tak inovatif mundur

SUMENEP, FaktualNews.co – Sejumlah wali siswa Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banuaju Barat 1, Desa Banuaju Barat, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, mendatangi sekolah setempat, Senin (16/7).

Sambil membawa spanduk kecaman, mereka mendesak kepala sekolah dicopot dari jabatannya. Kerena dianggap tidak mampu melaksanakan tugas. “Kepala sekolah tidak bisa memajukan sekolah,” tutur Nur Aini, salah seorang wali siswa kepada media, Senin (16/7/2018) ditemui di lokasi.

Menurut Aini, saat kepala sekolah sebelumnya menjabat, sekolah setempat maju dan muridnya banyak. Kondisi saat ini dinilai sangat bertolak belakang. “Sebelumnya maju, sekarang merosot,” imbuhnya.

Kepala sekolah yang saat ini menjabat dinilai tidak bertanggung jawab. Selain menutup diri dengan wali siswa. Ia pun dituding tidak pernah peduli terhadap siswanya. Salah satunya tidak melayani kebutuhan siswa. Seperti sosialisasi pengadaan seragam sekolah dan yang lain.

“Terbukti, saat guru yang lain berhalangan untuk mengajar, kepala sekolah menyuruh siswa pulang, kepala sekolah tidak pernah ada inisiatif untuk mengajar. Dia tetap berada di dalam ruang guru,” keluhnya.

Dikonfirmasi terpisah, kepala sekolah setempat, Nordi DN, menjelaskan, kendala yang dialami lembaga pendidikan dibawah naungan Dinas Pendidikan ini, karena minimnya siswa dan tenaga pengajar.

“Disini hanya ada 3 guru PNS dan 5 guru sukwan. Itupun jadwal guru sukwan tidak setiap hari. Ditambah lagi, jarak tempuh semua guru cukup jauh. Sebab semuanya berada di kota (Sumenep) dan jauh dari sekolah setempat,” kata Nordi DN.

Nurdi menceritakan banyaknya lembaga di desa tersebut. Hal itu diduga juga menjadi pemicu merosotnya siswa di sekolah yang di pimpinnya.

“Di desa ini ada 4 lembaga. 2 Madrasah dan 2 SD. Banyak lembaga,” imbuhnya.

Menanggapi desakan mundur yang disampaikan oleh sejumlah wali siswa merupakan hal wajar, desakan itu karena kepala sekolah yang baru nantinya dianggap bisa memberi harapan lebih baik.

“Saya memahami, barangkali kalau ada kepala sekolah baru lebih baik lah. Mungkin juga begitu,” tukasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin