FaktualNews.co

Diduga Akibat Hukuman Squat Jump, Siswi SMA di Mojokerto Lumpuh

Peristiwa     Dibaca : 1113 kali Penulis:
Diduga Akibat Hukuman Squat Jump, Siswi SMA di Mojokerto Lumpuh
FaktualNews.co/istimewa
Mas Hanum Dwi Aprilia, siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, lumpuh usai dihukum squat jump di sekolahan.

MOJOKERTO, FaktualNews.co- Nasib nahas menimpa Mas Hanum Dwi Aprilia, siswi kelas XI SMAN 1 Gondang, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur. Betapa tidak, diduga usai menjalani hukuman squat jump di sekolahnya, Hanum mendadak lumpuh.

Hanum menderita lumpuh pada Rabu (18/7/2018) pagi, seusai menjalankan shalat subuh dia tak bisa jalan maupun duduk. Kini, Hanum menjalani pengobatan alternatif di sebuah Sangkal Putung Desa Pandanarum, Kecamatan Pacet, Kabupaten Mojokerto.

Kondisi santri Pondok Pesantren Al Ghoits, Gondang ini hanya bisa berbaring lemas. Saat didatangi awak media, baik Hanum maupun ayahnya menolak memberikankomentar apapun. Bahkan, Hanum sempat menangis histeris saat awak media akan mengambil gambarnya.

Senebtara Pengasuh PP Al Ghoits M Rofiq Afandi mengatakan, Hanum mengeluh sakit dari kaki hingga punggungnya.
Selanjutnya setelah shalat subuh Hanumk tidak bisa jalan maupun duduk.

“Hanum mengeluh sakit mulai kaki sampai punggungnya. Saat itu saya belum tahu penyebabnya, saya bawa ke pengobatan alternatif Sangkal Putung,” kata Gus Rofiq kepada wartawan di rumahnya, Dusun Ketegan, Desa/Kecamatan Gondang, Kamis (19/7/2018).

Saat dibawa ke pengobatan saraf alternatif, lanjut Gus Rofiq, kondisi Hanum sudah cukup parah. Selain tak bisa jalan dan duduk, kedua kaki siswi kelas XI IPS 2 SMAN 1 Gondang ini tak bisa ditekuk.

Kondisi ini memaksa dirinya melakukan klarifikasi ke sekolah. Pasalnya, selama 6 bulan mondok di pesantren yang dia pimpin, santri asal Krian, Sidoarjo ini tak pernah mengeluh sakit apapun.

“Saya klarifikasi, ternyata hanya karena telat datang kegiatan ekstra kurikuler (Ekskul) dia dihukum squat jump,” ungkap Gus Rofiq.

Dijelaskan, hukuman terhadap Hanum karena telat datang di kegiatan Ekskul Unit Kegiatan Kerohanian Islam (UKKI) pada Jumat (13/7/2018) pagi. Saat itu seorang teman korban juga telat. Yang mengejutkan, hukuman squat jump itu diberikan ke korban hingga puluhan kali.

“Hukuman itu kesepakatan awalnya baca surat (Alquran) pendek. Sama kakak kelasnya diminta squat jump 60 kali. Karena temannya tak mau menjalani, dilimpahkan ke Hanum, belum sampai 100 kali dia sudah tak kuat,” terangnya.

Pasca kegiatan ekskul, Hanum harus diantar pulang ke pondok oleh teman-temannya. Saat itu korban mengeluh sakit di kedua kakinya. Besoknya, korban pulang ke rumahnya untuk berobat. Baru Minggu (15/7/2018) sore Hanum kembali ke pondok Al Ghoits. Saat itu dia masih bisa berjalan meski pincang. Untuk ke kamar mandi dia harus dibopong teman sesama santri.

Sehingga sejak hari pertama masuk sekolah setelah libur panjang, Senin (16/7/2018), sebagaimana dilansir detik.com, dia tak mampu berangkat ke sekolah. Puncaknya pada Rabu (18/7/2018), korban benar-benar lumpuh.

“Saat saya antar ke Sangkal Putung itu kedua kakinya tak bisa ditekuk, dia mengeluh sakit di kaki hingga punggungnya,” jelasnya.

Gus Rofiq berharap, pihak sekolah menanggung penuh biaya pengobatan Hanum. Pasalnya, korban berasal dari keluarga pas-pasan. Ayahnya kuli bangunan, sedangkan sang ibu buruh rumah tangga.

Gus Rofiq menambakan, Kamis (19/7/2018) pagi, pihak sekolah membesuk Hanum dengan memberi santunan sebesar Rp 1 juta. Gus Rofiq berharap pihak sekolah memantau perkembangan pengobatan Hanum dan membiayai pengobatannya. “Karena kecelakaan itu terjadi di sekolah akibat hukuman,” pungkasnya.

siswi sma lumpuh sma di mojokerto

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags