GRESIK, FaktualNews.co – Pemilihan ketua kelas di SD Muhammadiyah Manyar Kabupaten Gresik, berbeda dengan sekolah-sekolah lainnya. Para siswa di sini diajarkan bagaimana cara memilih pemimpin kelasnya secara demokratis bak pilkada atau pemilu serentak.
Tak tanggung-tanggung, pola pencoblosannya pun sudah modern dengan menerapkan metode e-voting (pemungutan suara elektronik).
Kali ini ada sembilan kelas, mulai dari kelas empat hingga enam yang mengikuti Pilkalas (Pemilihan Ketua Kelas) secara serentak. Sementara para siswa dikumpulkan di satu ruangan aula.
Sebelum proses pilkalas dimulai, para siswa diminta mengajukan kandidatnya masing-masing. Begitu ada calon terpilih, mereka lalu diberikan waktu untuk menyampaikan visi dan misinya di depan seluruh siswa. Cara ini bisa dibilang seperti kampanye calon pemimpin di hadapan publik.
“Masing-masing kelas mengajukan tiga kandidat untuk mengikuti pilkalas secara serentak. Usulan itu dari para siswa sendiri dan calon yang akan terpilih akan ditetapkan oleh kepala sekolah,” ujar guru bagian kesiswaan SD Muhammadiyah Manyar, Shofan Hariyanto, Kamis (19/7/2018).
Shofan menjelaskan, metode pencoblosan dalam pilkalas kali ini sengaja diadopsi pada era mendatang yang cenderung lebih modern. Para siswa yang ingin menggunakan hak suaranya digiring ke bilik suara. Di situ sudah ada ponsel android yang sudah disetel khusus sesuai nomor urut calon masing-masing.
“Pola ini menjadi bentuk usulan kepada pemerintah, bila kami ingin agar e-voting bisa diterapkan pada pemilu mendatang. Dengan seperti cara itu, proses pemilihan akan cepat diketahui. Seperti halnya di Malaysia, kemenagan Mahathir Muhammad bisa cepat diketahui dengan metode ini. Karena tehnologi sudah maju dan modern,” pungkasnya.