FaktualNews.co

Truk Muatan Kaporit dan CO2 Terbakar di Sidoarjo, Pemilik Merugi Ratusan Juta

Peristiwa     Dibaca : 1119 kali Penulis:
Truk Muatan Kaporit dan CO2 Terbakar di Sidoarjo, Pemilik Merugi Ratusan Juta
FaktualNews.co/Alfan/
Truk bermuatan kaporit dan CO2 yang terbakar di Sidoarjo.

SIDOARJO, FaktualNews.co – Sebuah truk bermuatan bubuk kaporit terbakar di Jalan Raya Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, Kamis (19/7/2018). Akibat peristiwa itu, jalur Krian, Sidoarjo mengarah Pacet, Mojokerto, maupun sebaliknya sempat mengalami kemacetan panjang.

Kobaran api membakar habis truk nopol DK 9560 BC yang dikemudikan Hendri Cahyono (24), warga Kecamatan Songon, Banyuwangi itu, terjadi sekitar pukul 12.00 WIB. Truk tersebut bermuatan bubuk kaporit 15 kg yang di kemas dalam kaleng plastik sebanyak 350 kaleng dan CO2 berupa zat cair yang diletakkan dalam jerigen seberat 35 kilogram.

“Barang itu rencananya di kirim ke Probolinggo dari Kedamean, Gresik, melalui jalur Kecamatan Krian, dan melalui Kecamatan Prambon,” ucap Kapolsek Prambon, AKP Isharyata.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, munculnya api diketahui pengemudi saat melihat spion sebelah kanan dan melihat asap putih. Setelah truk diberhentikan, muncul api dan dengan cepat membakar seluruh body maupun muatan truk. “Melihat mobilnya terbakar, pemilik dan dibantu masyarakat sekitar melakukan pemadaman dengan peralatan seadanya,” terangnya.

Api baru berhasil dipadamkan selama 30 menit setelah satu unit mobil Petugas Memadam Kebakaran (PMK) dari unit Krian tiba di lokasi. “Karena banyak bahan yang mudah tebakar, petugas sempat terlihat kewalahan menjinakkan api,” terangnya.

Tidak ada korban jiwa dalam kejadian itu, namun pemilik mengalami kerugian mencapai Rp 300 juta. “Korban jiwa nihil, hanya kerugian materiil saja. Untuk penyebab kebakaran itu, kami belum tahu pasti. Karena pemilik belum bisa dimintai keterangan karena masih syok,” katanya.

Akibat kebakaran itu, jalan Raya Watutulis, Kecamatan Prambon, Sidoarjo, sempat ditutup sementara karena dinilai berbahaya bagi pengguna jalan, sehingga sempat mengalami kemacetan panjang. “Terpaksa kami tutup karena berbahaya bagi pengguna jalan yang lain,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin