Peristiwa

Amankan 5 Perempuan Yang Dianggap Berpakaian Sexy, Polres Jombang Menuai Kritik

JOMBANG, FaktualNews.co- Razia penyakit masyarakat (Pekat) dan kejahatan jalanan yang digelar Polres Jombang, di sejumlah lokasi di wilayah Kota Santri Jombang pada Rabu (18/7/2018) malam, memantik reaksi sejumlah elemen masyarakat di Jombang.

Umumnya, mereka menyayangkan tindakan petugas Polres Jombang, yang merazia sejumlah tempat dan mengamankan sebanyak lima perempuan penjaga warung kopi di Pasat Wisata Peterongan, Jombang. Kelima penjaga kopi ini diamankan karena menurut polisi berpakaian sexy.

Ketua Paguyuban Pasar Wisata Peterongan, Jombang, Seger menyayangkan razia yang digelar polisi di Pasar Wisata Peterongan. Seger yang biasa dipanggil Ki Samber ini mengatakan, setelah dirazia, banyak warung di Pasar Wisata Peterongan banyak yang tutup.

“Razia kemarin sangat meresahkan pedagang di sini. Karena ketakutan akan dirazia lagi, banyak warung yang tutup, “ujar Seger Jum’at (20/7/2018).

Terkait dengan dibawanya lima perempuan penjaga warung di Pasar Wisata Peterongan, oleh petugas karena dianggap berpakaian sexy. Seger menolak jika lima perempuan yang dibawa petugas ke Polres Jombang, berpakaian sexy. Menurut Seger, di Pasar Wisata Peterongan ada aturan ketat. ” Jika pedagang di sini tidak mengenakan pakain yang sopan, langsung kami keluarkan. Tidak terkecuali bagi tamu yang masuk sini juga harus sopan, “terangnya.

Seger menambahkan, saat petugas merazia Pasar Wisata Peterongan, Rabu malam, ia mengaku melihat lima wanita yang diamankan petugas juga berpakaian sopan.” Saya melihat sendiri kalau disini tidak ada yang memakai pakaian sexy , saat dibawa petugas pun saya melihat tidak ada perempuan yang mengenakan pakaian sexy, “pungkasnya.

Kepala Desa Perterongan, Abdul Majid saat dihubungi juga menyayangkan razia yang digelar petugas Polres Jombang, di pasar wisata pada Rabu (18/7/2018) malam. ” Saya melihat sendiri tidak ada perempuan yang mengenakan pakaian sexy seperti yang dikatakan petugas dari polres saat melakukan razia di Pasar Wisata Peterongan, “ujar Abdul Madjid.

Terpisah, Ketua LSM FRMJ (Forum Rembug Masyarakat Jombang), Ketua Joko Fattah Rochim juga menyayangkan razia yang digelar pihak Polres Jombang, pada Rabu (18/7/2018) malam yang membawa lima perempuan penjaga warung karena dianggap berpakaian sexy.

“Setelah kami telusuri ternyata tidak benar jika lima perempuan yang dibawa petugas berpakaian sexy. Karena itu, sebelum merazia sebaiknya koordinasi dulu deengan aparat desa setempat. Jangan main sergap saja. Kasihan rakyat kecil kalau caranya seperti ini, ” kata Joko Fattah Rochim.