Ekonomi

Harga Daging Ayam Meroket, Pedagang Pasuruan Gerudug Gedung Dewan

PASURUAN, FaktualNews.co – Puluhan pedagang ayam se- Pasuruan kompak mendatangi gedung DPRD Kabupaten Pasuruan, Minggu (22/7/2018) siang. Mereka yang datang dengan menaiki mobil pick up ini, beraksi diluar pintu pagar untuk mengadu terkait naiknya harga daging ayam yang dianggap sudah tak wajar. Bahkan harganya kian meroket, bila dibanding sebelum Idul Fitri lalu.

Seperti aksi demo lainnya, para pedagang ayam ini melakukan orasi diatas mobil pick upnya secara bergantian. Tak hanya itu, mereka berorasi sambil membentangkan spanduk bertuliskan memprotes terhadap meroketnya harga ayam potong di pasar-pasar.”Melambungnya harga daging berdampak pada kami,” ujar seorang pedagang saat berorasi.

Belasan mobil pick up pedagang ayam diparkir di pintu depan gedung dewan sejak mereka hadir. Mereka mengosongkan boks ayam yang berada di belakang mobil. Peserta aksi berasal dari berbagai wilayah di Kota maupun Kabupaten Pasuruan. Mereka bersatu untuk menyuarakan aksinya di depan gedung wakil rakyat yang kondisinya lengang tersebut.

Meski disaat hari libur, aksi mereka tetap digelar. Sehingga tak satupun anggota Dewan yang ada di kantornya.“Harga ayam sekarang ini tidak wajar, harga ayam Rp 25 ribu per kilo, ayam hidup di kandang. Sedangkan posisi ayam saat ini sulit, selain tidak ada, juga dikuasai oleh pabrikan-pabrikan gajah (besar),” ungkap Masykur, sekretaris Asosiasi Pedagang Ayam.

Ia mengatakan, harga ayam di kandang sudah melebihi harga yang ditetapkan Kementerian Pertanian yakni Rp 20 ribu/kg. Harga ayam dari kandang mencapai Rp 24 ribu sampai Rp 25/kg. Dengan harga itu, pihaknya menjual ke pemotong Rp 26 ribu/kg. Sementara dari pemotong ke konsumen atau masyarakat umum, saat ini daging ayam mencapai kisaran Rp 38 ribu hingga Rp 40 ribu/kg.

Bahkan ayam hidup sekarang sulit didapat. Mereka menduga ada peran dari pengusaha besar ikut ‘bermain’, sehingga membuat harga ayam melambung.”Ayam-ayam itu dikuasai pihak-pihak besar. Jadi di internal mereka itu banyak sekali ayam-ayam yang dimasukkan rumah potong hewan milik mereka. Hingga saat ini kami sulit untuk mencari ayam hidup,” papar Masykur.

Aksi kali ini disebut merupakan pemanasan untuk aksi yang lebih besar yang akan dilakukanSenin (23/7/2018) besok. Mereka akan bertemu komisi II DPRD Kabupaten Pasuruan agar dapat membahas persoalan ini hingga tuntas. Mereka ancam akan melakukan mogok massal mengirim ayam sesuai dengan kesepakatan seluruh Asosiasi Pedagang Ayam Kota maupun Kabupaten Pasuruan.

“Mulai hari Senin besok, Asosiasi Pedagang Ayam se-Pasuruan akan melakukan aksi mogok bilamana besok pagi ada yang jual ayam di pasar kami akan mensweeping ayam-ayam tersebut, meski adanya keberatan pegagang lain. Sampai saat ini tidak ada tindakan dari pemerintah maupun pihak yang berwajib tentang harga ayam tersebut,” bebernya.

Para pengunjukrasa ini meninggalkan lokasi demo secara tertib dan bergantian untuk membubarkan diri. Rencananya, mereka akan menuju kawasan pasar Pasrepan untuk berkordinasi dengan para pedagang ayam yang tidak hadir pada hari ini. Aksi mereka akan dilanjutkan pada hari Senin (23/7/2018) besok, dengan massa yang lebih besar. Karana mereka inginkan adanya solusi.