FaktualNews.co

Membahayakan, AMKRI Jawa Timur Desak Harga Rokok Mahal

Kesehatan     Dibaca : 984 kali Penulis:
Membahayakan, AMKRI Jawa Timur Desak Harga Rokok Mahal
FaktualNews.co/istimewa
Koordinator AMKRI pusat, Helena Liswardi mengatakan, rokok sangat bahaya. Sebab, selain mengandung zat aditif juga bisa merusak kesehatan dan ekonomi keluarga.

SURABAYA, FaktualNews.co – Sudah seharusnya harga rokok di tanah air dibuat semahal mungkin, itu yang menjadi tuntutan Aliansi Masyarakat Korban Rokok Indonesia (AMKRI). Mereka beranggapan, harga rokok saat ini masih tergolong murah, sehingga mudah dijangkau segenap lapisan masyarakat termasuk anak-anak.

Koordinator AMKRI pusat, Helena Liswardi mengatakan, rokok sangat bahaya. Sebab, selain mengandung zat aditif yang menimbulkan kecanduan, juga bisa merusak kesehatan dan ekonomi keluarga. “Jadi sudah saatnya kita buat rokok semahal mungkin, agar tidak ada lagi korban dan Indonesia bisa bersaing dengan negara lain,” tutur Helena Liswardi Minggu (22/7/2018).

Alasan lain kelompoknya tak mengambil langkah yang lebih ekstrem dengan menuntut pemerintah melarang peredaran rokok di tanah air layaknya zat psikotropika. Helena menyampaikan jika merokok masih menjadi bagian Hak Asazi Manusia (HAM) yang tidak bisa dilarang.

“Itu tidak mungkin, nanti bisa dikatakan melanggar HAM. Tapi, jalan satu-satunya adalah dengan menerapkan harga rokok semahal mungkin,” tegasnya.

Tak tanggung-tanggung, sebungkus rokok yang sekarang dijual di pasaran dengan harga belasan ribu rupiah, didesak untuk dijual seharga Rp 100 ribu sebungkus.

“Kalau masih puluhan ribu, masih terjangkau,” singkatnya.

Menyoroti soal promosi rokok, menurut Helena, juga seharusnya tidak lagi dilakukan. Ia membandingkan dengan negara lain bahwa rokok sudah dianggap sebagai hal yang merugikan.

“Kalau negara lain sudah aware (sadar) soal rokok, tidak lagi produksi apalagi promosi,” ucapnya.

Ia menyebut bahwa promosi yang gencar dilakukan oleh pihak produsen rokok adalah bagian kebohongan yang perlu disudahi, “Tidak benar inspirasi timbul akibat rokok, itu bohong,” tandas Helena.

Selanjutnya, Helena mengajak agar masyarakat, pemerintah termasuk wartawan gencar mendeklarasikan anti rokok serta setuju harga rokok dibuat mahal.

Sekedar informasi, korban akibat pengaruh negatif rokok di Jawa Timur saat ini tercatat ada ribuan korban dengan berbagai kasus. Khusus korban rokok kasus kanker pita suara dijelaskannya, ada sekitar 200 korban yang terdata, sebanyak 50 orang diantaranya aktif menjadi bagian AMKRI Jawa Timur.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin