SURABAYA, FaktualNews.co – Saat demam olahraga melanda tanah air sehubungan akan digelarnya ajang olahraga se Asia yakni Asian Games beberapa mantan atlet justru kesejahteraannya luput dari perhatian pemerintah.
Setelah Muhammad Zohri kini giliran Soeharto, seorang mantan atlet penyandang tuna netra yang baru saja viral di media sosial pun dikunjungi Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi mewakili pemerintah.
“Assalamualaikum pak Soeharto, saya Imam Nahrawi Menteri Pemuda dan Olahraga,” sapa Menteri ketika bertemu dengan Soeharto di kediamannya, Selasa (24/7/2018).
Soeharto lalu membalas sapaan Menteri, “Waalaikumsalam pak Menteri, selamat datang di kediaman saya,” sahut Soeharto.
Mereka pun saling bertukar sapa. Pada kesempatan itu, Nahrawi menanyakan kepada atlet yang banyak menorehkan prestasi olahraga Paragames dunia internasional tersebut tentang apa yang menjadi harapannya.
Soeharto pun menjawab keinginannya agar pemerintah lebih memperhatikan nasib para mantan atlet di tanah air.
“Saya ingin kesejahteraan mantan atlet pak, Pensiunan mantan atlet yang dulu pernah membawa nama bangsa,” begitu katanya.
Nahrawi pun menyanggupi permintaan itu. Menteri berlatar belakang politis dari Partai Kebangkitan Bangsa itu kemudian memberikan sejumlah santunan kepada Soeharto.
“Saya ingin kesejahteraan mantan atlet pak menteri. Pensiuanan mantan atlet yang dulu pernah membawa nama bangsa,” tandasnya.
Untuk diketahui, Soeharto merupakan salah satu atlet kebanggaan Indonesia pada waktu itu. Banyak prestasi yang telah ditorehkan, Pada 1976, dia mendapatkan dua perunggu, lari cepat dan tolak peluru FESPIC Games di Jakarta.
Kemudian pada 1977, dia mewakili Indonesia di ajang FESPIC Games di Australia dan berhasil mengoleksi dua medali pada perunggu untuk panca lomba dan emas untuk lempar lembing.
Mewakili Indonesia Kejuaraan Dunia, ISOD Games di Inggris, medali perak untuk lempar lembing. Pada 1980-an, Soeharto sempat mendapatkan penghargaan Presiden Soeharto atas prestasinya di bidang olahraga.
Kemudian pada 1994, Putera Daerah Probolinggo ini mengurangi aktivitas dan mengikuti ajang di daerah-daerah saja.
Diberi Rumah Menpora Era Susilo Bambang Yudhoyono
Pada era Susilo Bambang Yudhoyono, Soeharto rupanya mengaku pernah dikunjungi oleh Menpora yang pada saat itu dijabat oleh Adhyaksa Dault. dalam pertemuan itu, dirinya mendapat hadiah sebuah rumah.
Aktivitas pria yang telah memasuki usia senja ini sekarang dihabiskan untuk merawat sang istri yang saat ini sudah dirawat di RSUD Dr Soetomo, Surabaya. Karena luka infeksi di bagian bokong serta karena tumor jinak yang ada di otak.
Sebelumnya, Astuti hanya dirawat seadanya olehnya, padahal kondisinya sudah parah, berdarah dan mengeluarkan bau tidak sedap.
“Ibu (Astuti) operasi 2014-an akhir, tumor otak jinak. Setelah itu memang kondisinya semakin melemah. Dia hanya terbaring di atas kasur, dulu masih bisa bergerak sedikit, saya yang bantu papah ke kamar mandiri dengan jalan mundur. Ya kalau keserimpet ya jatuh berdua, saya ditimpa istri saya, gimana lagi saya kan tak bisa melihat juga, kami juga tidak punya anak,” kata Soeharto.
Karena sudah tak kuat berdiri, akhirnya Astuti hanya bisa terbaring lemas di atas kasur. Karena jarang bangun, luka baru di bagian bokong muncul. Belum lagi diperparah dengan kebersihan yang kurang terjaga.
“Gimana lagi, saya nggak bisa lihat lukanya. Jadi kalau kencing, berak, mandi saya seka sebisanya saja. Nggak tahu ternyata makin parah sampai keluar belatungnya begitu dan bau tidak sedap,” tuturnya.