FaktualNews.co

Idul Adha 2018, PKPU HIJatim Targetkan 2.070 Pe-qurban

Religi     Dibaca : 946 kali Penulis:
Idul Adha 2018, PKPU HIJatim Targetkan 2.070 Pe-qurban
FaktualNews.co/Mokhamad Dofir/
Fatih Abdul Aziez, Kacab didampingi Deny Ferdyansyah, humas PKPU HI Jawa Timur

SURABAYA, FaktualNews.co – Sebulan menjelang perayaan Hari Raya Idul Adha atau biasa dikenal dengan Hari Raya kurban, sejumlah lembaga sosial mulai menerima hewan kurban titipan masyarakat untuk disebar ke berbagai pihak yang membutuhkan.

Salah satu diantaranya adalah PKPU Human Initiative (HI) Kantor Cabang (Kacab) Jawa Timur. Tahun ini, pihaknya menargetkan sekitar 2.070 orang yang berkurban.

“Untuk target PKPU Human Initiative di Jawa Timur tahun 2018 ini 2.070 Mudhohi (orang yang berkurban), dengan penerima manfaat sekitar 20 ribu penerima manfaat,” jelas Fatih Abdul Aziez, Kepala Cabang PKPU HI di Surabaya, (24/7/2018).

Hingga saat ini, Mudhohi yang telah mendaftar untuk menyerahkan hewan kurban kepada PKPU HI Jawa Timur ada sekitar 100 Mudhohi tersebar di tiga kantor perwakilan.

“Di Surabaya ada 50 yang sudah masuk hingga kemarin, kemudian ditambah di kantor kami yang ada di Lumajang serta Malang totalnya 100,” lanjutnya.

Fatih menjelaskan, 2.070 dari target, sebanyak 70 persen akan dipenuhi dari kandang binaan yang ada di Lumajang dan masyarakat bisa mendapatkan dengan harga 1 juta 595 ribu rupiah untuk kambing jenis domba maupun PE serta 11 juta 165 ribu rupiah untuk sapi. Sisanya, akan diperoleh dari kandang-kandang ternak masyarakat.

Hewan kurban yang terkumpul akan disebar ke sedikitnya 10 kabupaten maupun kota yang ada di Jawa Timur meliputi Surabaya, Mojokerto, Lamongan, Bojonegoro, Malang kota dan Selatan, Lumajang, Probolinggo, Pasuruan serta Jember.

“Sebenarnya kita menargetkan ada 25 yang menjadi wilayah sebaran. Namun yang masuk masih daerah tersebut,” tandas Fatih.

Untuk penyaluran hewan kurban, Fatih menambahkan, akan dikirim dalam bentuk hewan hidup ke berbagai daerah sebaran. Kemudian, disembelih melibatkan masyarakat penerima.

“Supaya masyarakat setempat yang menerima hewan kurban bisa merasakan spiritnya, mungkin ada yang sudah dikirim sebelum-sebelumnya (sehingga) merasakan ikut merawat,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags