Politik

ARJ Terbentuk, Siap Kawal Progam Pemerataan Pembangunan Jokowi

SURABAYA, FaktualNews.co – Dewan Pimpinan Daerah (DPC) PDI Perjuangan Jawa Timur mengapresiasi terbentuknya relawan pendukung Jokowi untuk kembali maju sebagai Calon Presiden (Capres) tahun 2019 mendatang. Pernyataan ini disampaikan, Sekretaris DPD PDI Perjuangan Jatim, Sri Untari dalam kesempatannya.

“Saya mengapresiasi kinerja Aliansi Relawan Jokowi (ARJ) Jawa Timur yang telah memulai untuk start suksesi presiden yang kedua,” ucap Sri Untari, di Surabaya, Rabu (25/7/2018). Dirinya memandang dukungan yang diberikan masyarakat Jawa Timur kepada Jokowi kedua kalinya adalah wajar, karena mantan Gubernur Jakarta tersebut dikenal sebagai pemimpin yang berhasil membangun bangsa.

“Saya kira masyarakat Jawa Timur perlu bangga mempunyai presiden semacam ini yang penuh integritas , loyalitas yang tidak ada embel-embel nepotisme dan sebagainya,” lanjut perempuan anggota DPRD Jawa Timur tersebut. Untuk diketahui, sekitar 44 organisasi relawan pendukung Jokowi yang berada di Jawa Timur, baru saja mendeklarasikan ARJ mendukung kembali kepemimpinan nasional Jokowi di periode mendatang.

Masih kata Untari, Jika rakyat menginginkan Indonesia tetap saling terhubung mulai dari wilayah terluar hingga pedalaman. Dari pulau-pulau terpencil hingga perbatasan, hendaknya mendukung kembali Jokowi menjadi presiden yang kedua kalinya seperti yang dilakukan para relawan tersebut.

“Starting dari kawan-kawan ini merupakan sebuah entry point tersendiri, dimana kawan-kawan secara reaponsif untuk mengumpulkan dirinya. Ini urunan sendiri, tidak ada donatur,” lanjutnya. Dirinya berharap, ini bakal diikuti masyarakat di daerah lain, sama-sama bergerak memenangkan presiden Jokowi menjadi presiden 2019-2024.

ARJ Dibentuk Agar Pergerakan Pendukung Jokowi Masif

Eko Pudjianto, selaku ketua DPD Demi Anak Generasi (DAG) Jawa Timur, satu dari 44 organisasi relawan pendukung Jokowi yang tergabung dalam ARJ menyampaikan, pergerakan relawan tidak boleh sendiri-sendiri, baginya perlu dibentuk aliansi yang menyatukan seluruh organisasi sehingga pergerakan terstruktur dan masif.

“Untuk menggerakkan relawan kita tidak boleh bicara secara parsial, jika bergerak sendiri-sendiri maka akan terjadi pergerakan parsial di basis,” tegas Eko. Strategi yang dilakukan untuk menarik dukungan rakyat nantinya dengan cara melakukan pemberdayaan masyarakat di Jawa Timur, “Tidak secara retorika, kita akan bergerak secara riil, secara nyata di lapangan,” katanya.

Seperti menggelar pelatihan-pelatihan bagi ibu rumah tangga di daerah-daerah supaya pendapatan mereka bertambah. Yang kedua, dikatakannya, dengan cara menjalin hubungan secara langsung dengan pemilih. Disinggung soal banyak beredar informasi yang menyudutkan Jokowi di berbagai media sosial bahwa terjadi ketimpangan, Eko menegaskan bila hal tersebut adalah hoax alias kabar bohong. Justru menurutnya, keadilan sosial baru tercipta di era kepemimpinan mantan walikota solo tersebut.

“Keadilan sosial baru diterapkan pada saat Jokowi (jadi presiden), kalau ini tidak dilanjutkan, program ini akan hancur semua,” tandas Eko. Perihal soal kelompok penentang yang belakangan banyak bermanuver menjegal usaha Jokowi kembali menjadi orang nomor satu di negeri ini dengan isu agama. Hakim Abdul Kadir, Ketua DPW Jatim Jaringan Pendamping Kebijakan Pembangunan Nasional (JPKPN) dengan tegas mengatakan, pihaknya tidak perlu meladeni, baginya yang perlu ditunjukkan seharusnya dengan karya nyata dan bekerja.

Share