FaktualNews.co

Harga Daging dan Telur Ayam Melonjak, KPPU Surabaya Sidak Pasar Wonokromo

Peristiwa     Dibaca : 793 kali Penulis:
Harga Daging dan Telur Ayam Melonjak, KPPU Surabaya Sidak Pasar Wonokromo
FaktualNews.co/Dofir/
KPPU Kota Surabaya sidak di pasar Wonokromo Surabaya.

SURABAYA, FaktualNews.co – Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) kota Surabaya, menggelar sidak (inspeksi mendadak) kenaikan harga daging dan telur ayam ras di pasar tradisional Wonokromo, Surabaya. Tujuannya untuk mengetahui penyebab secara pasti kenaikan harga dua komoditi utama tersebut.

Usai sidak, kepada media Ketua KPPU Kota Surabaya, Dendy Rakhmad menjelaskan, bahwa masalah harga daging maupun telur ayam ras di pasar tradisional kerap tak terkendali akibat ada permasalahan pada penawaran dan permintaan. Dendy membandingkan harga di pasar modern yang diketahui relatif stabil.

“Karena pasar tradisional sendiri ada sedikit problem untuk manajemen supply and demand, kita bandingkan dengan retail modern mereka lebih relatif stabil. Kenapa? Karena ada kontraflow yang jelas antara supplier dan pedagangnya,” kata Dendy, Kamis (26/7/2018).

Saat sidak, pihaknya mendapati harga daging ayam ras berada dikisaran harga Rp 40 ribu. Harga tersebut lebih tinggi dibandingkan haraga di pasar modern. Penyebab lain, dikatakannya dipicu dengan kenaikan mata uang dollar terhadap rupiah serta pembatasan obat unggas.

“Penyebabnya bisa naiknya dolar, pembatasan antibiotik, termasuk aktivitas perdagangan luar pulau. Tapi yang jelas bahwa potensi atau pasar ketersediaan cukup,” tandasnya.

Kondisi ini juga berlaku pada telur ayam ras, menurut Dendy penyebabnya juga sama. PKPU berharap, pedagang pasar tradisional menerapkan sistem yang dipakai pasar modern sehingga harga kedepan stabil.

“Harga telur (ayam ras) di pasar tembus harga Rp 30 ribu, di pasar modern hanya berkisar Rp 25 ribu. Karena mereka punya cara untuk mengendalikan harganya, nah ini yang kita harapkan pasar tradisional bisa demikian,” lanjut Dendy.

Kepada Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya, ia meminta agar serius mengatur supply and demand agar harga di pasar tidak tergantung harga yang ditentukan agen atau pelaku usaha lain.

“Pasar tradisional harus tetap dijaga mindset dan cara kerjanya juga harus bisa berubah supaya tak tergantung dengan ulah segelintir pelaku usaha,” tutupnya.

 

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin