PASURUAN, FaktualNews.co-Warga di Dusun Pandean, Desa Pleret, Kecamatan Pohjentrek, Kabupaten Pasuruan, sejak beberapa bulan mengeluhkan adanya proyek tol. Pasalnya, merea bising akibat pengerjaan jembatan layang (fly over) tol Gempol-Pasuruan (Gempas) yang melintas di atas jalan raya Pleret.
Tak hanya kebisingan, warga juga mengeluhkan banyaknya debu yang mewarnai pemukiman mereka. Agar aspirasi warga mendapat perhatian. Mereka memasang spanduk berukuran sedang meminta perhatian Presiden RI, Joko Widodo agar rumah warga bisa dibebaskan (dibeli) supaya tak menimbulkan kebisingan selamanya.
Spanduk yang terpampang di timur jalan raya yang menghubungkan Pasuruan – Malang ini, tentu saja menimbulkan perhatian para pengguna jalan. Meski kalimat yang dituliskan pendek, namun punya makna adanya gangguan lingkungan.”Spanduk ini dipasang oleh salah satu warga,” ucap Munif, seorang warga Desa Pleret, Rabu (1/8/2018).
Menurutnya, banyak rumah warga Dusun Pandean, yang terdampak dari pengerjaan proyek terkait masalah kebisingan. Terutama saat menancapkan tiang pancang untuk kontruksi jembatan ketika itu.”Spanduk memang sengaja dipasang agar mendapat perhatian dari pak Presiden Jokowi, dan rumahnya dibeli oleh pihak tol,” ujarnya.
Dikatakan Munif, bahwa pemilik rumah warga tersebut bernama Budi ini, berukuran 7×20 meter persegi, dengan dua lantai. Jaraknya sekitar 2 meter dengan jembatan tol yang saat ini sedang dibangun.”Tak hanya rumah pak Budi, tapi banyak rumah warga lainnya yang mengalami hal serupa. Yang inginkan agar rumahnya dibeli,” jelas Munif.
Sebelum spanduk dipasang, pemilik rumah sudah berupaya maksimal ke kantor desa setempat. Namun belum ada kepastian mengenai permintaan tersebut. Sementara rumah warga lainnya sudah dibebaskan beberapa waktu lalu.”Ini yang memicu warga lain, yang juga menginginkan adanya keadilan,” tambah Fadli, warga lainnya.
Warga yang terdampak menginginkan agar bisa dicarikan solusi terbaik pada pihak terkait. Sehingga soal kebisingan dan debu akibat lalu lalang dump truk pengangkut materialan proyek tol bisa diminimalisir.
Bahkan warga bermaksud akan mengirimkan surat resmi kepada Presiden Joko Widodo dalam waktu dekat.