FaktualNews.co

Nyaris Ricuh, Warga Tolak Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Cendoro Mojokerto

Peristiwa     Dibaca : 1229 kali Penulis:
Nyaris Ricuh, Warga Tolak Pembangunan Pabrik Pengolahan Limbah B3 di Cendoro Mojokerto
FaktualNews.co/Amanu/
Ratusan warga Cendoro melakukan aksi menolak pendirian pabrik pengolahan limbah B3 di Mojokerto

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Ratusan warga Desa Cendoro, Kecamatan Dawarblandong, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, kembali melakukan aksi penolakan pembangunan pabrik Pusat Pengelolaan lomba industri bahan beracun dan berbahaya (PPLI B3) di Balai Desa setempat, Kamis (2/8/2018) siang.

Aksi ini dilakukan lantaran, adanya pemasangan patok oleh Pemprov Jatim terkait rencana pembangunan pabrik PPLI B3 yang akan di bangun di lahan perhutani seluas 57 hektar tepatnya di sisi selatan Desa Cendoro Kecamatan Dawarblandong.

Dari pantauan di lapangan, aksi warga ini dipusatkan di Balai Desa setempat. Sejumlah warga diterima oleh beberapa pihak termasuk Kepala DLH provinsi Jawa timur.

Bahkan, saat berlangsungnya audensi publik, antara warga dengan dinas terkait sempat memanas, lantaran warga tetap menolak secara tegas adanya rencana pembangunan pabrik berbahaya ini. Meski pihak yang bersangkutan pautan memberikan penjelasan atau gambaran rencana pembangunan pabrik oleh Pemprov Jatim.

Beruntung aksi warga, ini bisa di redam oleh pihak kepolisian yang hadir di tengah-tengah massa saat melakukan audensi berlangsung.

Nyaris ricuh, warga menolak pendirian pabrik pengolahan limbah B3 di Desa Cendoro, Mojokerto

Nyaris ricuh, warga menolak pendirian pabrik pengolahan limbah B3 di Desa Cendoro, Mojokerto

Sujianto perwakilan warga mengatakan, pertemuan warga dengan DLH Provinsi maupun Kabupaten Mojokerto kali ini, untuk mempertegas bahwa warga tetep melakukan penolakan terkait rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 yang akan di bangun di Dawarblandong.

Dalam pertemuan kali ini, pihak provinsi maupun kabupaten menjelaskan rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 yang saat ini sudah memasang patok tapal batas dan tukar guling. Warga berharap agar rencana tersebut dibatalkan dan pencopotan tapal batas.

“Warga khawatir dengan adanya pabrik pengolahan limbah B3 akan berdampak banyak hal di desa, seperti kerusakan lingkungan dan adanya penyakit, seperti di desa desa lain yang sudah menjadi contoh dengan adanya limba berbahaya,” katanya.

Warga menilai pertemuan hari ini tidak ada hasil. Karena antara warga dan pemerintah tidak ada kesepakatan yang jelas atas apa yang menjadi tuntutan warga.

Bahkan, warga berencana akan terus melakukan konsolidasi dengan forum yang ada di desa dan juga pemerintah desa untuk tetap satu suara melakukan penolakan adanya rencana pembangunan pabrik pengolahan limbah B3 itu.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Tags