Kuliner

Nikmatnya Lunpia Go, Kudapan Kecil Isi Daging Kreasi Arek Malang

SURABAYA, FaktualNews.co – Lumpia adalah jenis makanan kecil yang familier bagi masyarakat kita, terutama warga Kota Surabaya, keberadaan kudapan kecil khas Semarang ini banyak dijumpai di setiap sudut pusat kuliner kota pahlawan.

Akan tetapi, ada hal lain yang belum banyak orang tahu. Ada jenis lumpia berpenampilan mini, dikemas dalam snack box (kotak makanan kecil) serta branded. Yakni, Lunpia Go.

Sayang sekali jajanan ini cuma tiga hari saja diperkenalkan kepada masyarakat Kota Surabaya, ketika mengikuti ajang Creative Food, karena wilayah penjualan Lunpia Go ini sebenarnya berada di Malang.

Arief Rezki Dirgantara dan Jeppy Chrisdianto selaku penggagas kepada FaktualNews.co saat keduanya berada di Surabaya menjelaskan, Lunpia Go merupakan hasil pengembangan lumpia Semarang yang biasanya isi gulungan menggunakan rebung, yakni sayuran yang berasal dari tunas muda yang tumbuh dari akar bambu. Ditangan keduanya, isi tersebut diganti dengan baby buncis, wortel dan daging berkualitas.

“Jadi memang kita memilih daging ini yang berkualitas, untuk daging ayam yang kita pakai fillet dada. Untuk daging cincang sapinya juga kita pilih yang paling bagus,” ujar Arief, Sabtu (4/8/2018).

Ide kreatif menciptakan jajanan kecil yang dikatakannya sangat cocok sebagai menu ringan pada saat-saat santai ini berawal dari kegemaran keluarga membuat lumpia, namun Arief mengungkapkan bila dirinya tidak suka dengan isi rebung lumpia Semarang pada umumnya. Akhirnya, ia mencoba mengganti dengan isi yang saat ini dipakai dalam produknya di Lunpia Go.

Arief Rezki Dirgantara dan Jeppy Chrisdianto selaku penggagas Lunpia Go. FaktualNews.co/M Dofir/

“Dan setelah kita jalani ya, ternyata pasarnya banyak. Orang yang nggak suka rebung itu (bilang) ah lumpia itu jaman old, nah sekarang kan kita harus ada inovasi jadi isiannya kita inovasi pakai baby buncis, wortel terus daging yang biasanya nggak ada di lumpia,” lanjut Arief.

Kemasan Lunpia Go juga dibuat lebih menarik serta mudah dibawa kemana-mana, tiap kotaknya berisi lima lumpia siap makan. Ada dua jenis Lunpia Go yang ditawarkan, Lunpia Go isi daging ayam dijualnya seharga Rp 18 ribu, sedangkan Lunpia Go isi daging sapi sedikit lebih mahal, yakni Rp 23 ribu.

“Packaging biasanya kan plastik aja toh, nah disini kita ingin memperbaiki itu. Kita ingin menskill up itu sebenarnya,” tandas Arief.

Jeppy menambahkan, proses memasak lumpia milik perusahaan yang diakui baru enam bulan didirikan tersebut, dilakukan secara higienis dan memperhatikan kesehatan. Minyak yang dipakai untuk menggoreng, disampaikannya tak luput dari perhatian, jadi harus benar-benar berkualitas.

“Minyak (goreng) nya kita pakai yang premium, jadi nggak pakai minyak curah. Jadi ketika orang konsumsi itu nggak serik,” aku Jeppy.

Dalam sebulan, mereka mengaku dapat menjual sekitar tiga ribu biji Lunpia Go isi daging sapi dan enam ribu Lunpia Go isi daging ayam atau omzet yang mencapai Rp 33 juta. Jumlah itu diperoleh dari total penjualan di empat lokasi, yang kesemuanya berada di wilayah Malang Raya.

Tiga diantaranya masih berupa booth atau stand penjualan semi permanen, yakni di area wisata Jatim Park II kota Batu, di Sawojajar, Kecamatan Kedungkandang, dan area kampus Akademi Bank Malang (ABM), Kecamatan Blimbing, Malang. Sedangkan satu lagi lokasi sudah berbentuk mini caffee, yang berada di Jalan Raya Sulfat, Kecamatan Blimbing, Malang.