Tolak Angkutan Berbasis Online, Sopir Angkot Jember Mogok
JEMBER, FaktualNews.co – Ratusan sopir Angkutan Kota (Angkot) di Kabupaten Jember, menggelar aksi mogok. Mereka berunjukrasa di depan Kantor Pemkab Jember, Senin pagi (6/8/2018). Mereka menuntut Pemkab Jember, untuk bertindak tegas terhadap angkutan berbasis online. Pasalnya angkutan berbasis online dinilai melanggar aturan dan telah menyebabkan banyak kehilangan penumpang.
Akibat unjukrasa sopir angkot tersebut, ratusan penumpang terlantar dan terpaksa harus menumpang bis sekolah dan kendaraan polisi untuk berangkat ke tempat tujuan.
Menurut korlap aksi, Siswoyo Korlap aksi, dengan keberadaan angkutan berbasis online, yakni ojek dan taksi tersebut, menjadi penyebab hilangnya penumpang angkot.
“Bahkan angkutan online itu, telah menyalahi kesepakatan yang pernah dilakukan saat ada pertemuan bersama Kapolres beberapa waktu lalu,” kata Siswoyo kepada sejumlah awak media.
Bahkan, kata Siswoyo, pendapatan sopir angkot juga menurun drastis. “Yang biasanya penghasilan minimal Rp 50 ribu per hari, kini menjadi Rp 15 ribu. Kalau bupati tidak bertindak tegas, dan membekukan operasional ojek dan taksi online ini. Kami pastikan Innalillahi Wainnailaihi Rojiun keberadaan angkot akan punah,” tegasnya.
Sementara itu, akibat aksi mogok tersebut, ratusan calon penumpang angkot yang berada di terminal dan sejumlah halte terlantar. Bahkan mereka harus menunggu selama 1 jam lebih untuk menunggu angkot tersebut.
“Saya mau ke Kantor Dispendukcapil untuk mengurus KK, dan harus pagi berangkatnya, agar dapat antrian terdepan. Tetapi yang saya tahu, ada demo angkot di alun-alun. Terpaksa ini nunggu hampir 1 jam lebih ini,” ujar Sumiyati warga Kecamatan Balung. (Hatta)