Irwasda Polda Jatim Tutup Pelaksaan TMMD ke-102 Mojokerto
MOJOKERTO, FaktualNews.co – TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) Reguler Ke–102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto di Desa Jembul, Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, resmi ditutup. Irwasda Polda Jatim Kombes Pol Sutardjo memimpin langsung upacara penutupan yang dilakukan.
Upacara penutupan itu dilakukan di Lapangan Desa Bleberan Kecamatan Jatirejo Kabupaten Mojokerto, Rabu (8/8/2018). Pelaksanaan TMMD dilaksanakan selama 30 hari, sejak tanggal 10 Juli sampai dengan 8 Agustus 2018.
Selain di hadiri Irwasda Polda Jatim nampak hadir pula, Wakil Bupati Mojokerto Pungkasiadi serta pejabat lainya. Tak hanya itu, dalam acara ini juga dilakukan pengobatan gratis bagi warga sekitar.
Berbagai program, mulai dari Pembangunan dua jalan tembus dengan membela bukit, pembagunan MCK, Sekolah, Balai desa, serta fasilitas umum lainnya yang mampu mengangkat perekonomian daerah yang langsung dirasakan oleh masyarakat, telah usai di laksanakan.
Kombes Pol Sutardjo, mengatakan, sesuai dengan yang di paparkan anggota usai melakukan penutupan, pelaksanaan TMMD Reguler Ke–102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto sudah sesuai dengan capaian yang sudah di rencanakan mulai dari awal.
“Mulai dari, pembukaan dua jalan pembela bukit yang bisa menyelamatkan masyarakat dari daerah terisolir, hingga program pembangunan fasilitas serta rumah warga yang tidak mampu sudah tercapau. Ini akan mengangkat perekonomian warga Desa Jembul,” katanya.
Sementara itu Pungkasiadi Wakil Bupati Mojokerto menambahkan, pihaknya sangat mengapresiasi dengan selesainya program TMMD Reguler Ke–102 TA. 2018 Kodim 0815 Mojokerto.
“Kedepan, hasil dari pembangunan TMMD akan diteruskan oleh pemerintah, mulai dari pengecoran jalan yang telah di buka. Bahkan pemerintah berencana pada tahun depan akan melakukan pembangunan yang sama di wilayah Gondang agar menjadi desa yang mandiri serta bisa mengangkat angka kemiskinan yang ada di Kabupaten Mojokerto,” paparnya.
TMMD merupakan program lintas sektoral baik dari Kementerian, Pemerintah Provinsi, Pemerintah Kabupaten dan masyarakat yang dilaksanakan setiap tahunnya sebanyak 3 kali. Lokasi sasarannya yakni di tempatkan di daerah terpencil, terisolasi dan terpinggirkan.
