Peristiwa

Semburan Air Bercampur Gas di Ngawi, Ini Penjelasan ESDM Jatim

NGAWI, FaktualNews.co – Dinas Energi Sumber Daya Mineral (Dinas ESDM), Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur, melakukan pengecekan terkait semburan air bercampur lumpur yang terjadi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi.

Kepala Bidang Geologi Dinas ESDM Jatim, Kukuh Sudjatmiko, mengatakan, fenomena munculnya semburan air bercampur lumpur di Ngawi ini mirip dengan kasus-kasus sebelumnya. Menurutnya, fenomena serupa pernah terjadi di beberapa daerah di Jatim.

“Kita tidak bisa mengatakan jika ini siklus. Kami hanya bisa mengacu ke tahun-tahun sebelumnya, jika fenomena seperti ini pernah terjadi di beberapa daerah, seperti tahun 2015 di Gondang, Nganjuk, kemudian di Bojonegoro. Hanya bedanya di Bojonegoro bercampur dengan lumpur,” katanya saat berada di Ngawi, Rabu (8/8/2018).

Menurutnya, pihaknya sudah mengambil sampel air yang keluar dari semburan di lokasi tersebut. Sampel air tersebut akan dilakukan pengecekan oleh pihak ESDM Pemprov Jatim. Selain itu, ia memaparkan jika kemungkinan besar ada campuran gas dalam semburan air yang terjadi di Ngawi ini.

“Disekitar itu ada gelembung-gelembung, itu membuktikan jika ada gas. Untuk dampak, karena yang keluar hanya air dan gas jadi tidak begitu memberikan dampak. Karena yang keluar itu bukan minyak,” imbuhnya.

Namun demikian, pihaknya belum bisa memastikan apakah penyebab semburan air setinggi 30 meter tersebut. Kukuh mengaku masih melakukan pengamatan terkait dengan munculnya semburan air di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi itu.

“Kami di sini hanya melihat, kita tunggu saja nanti. Seperti pengalaman kemarin atau peristiwa yang sudah-sudah biasanya tidak sampai 2 minggu sudah berhenti,” terangnya.

Semburan air bercampur tanah lumpur dan gas terjadi di sawah milik Mujiono warga Ngawi, pada Minggu (5/8/2018) pagi. Karuan saja peristiwa aneh yang tepatnya terjadi di Desa Sidolaju, Kecamatan Widodaren, Kabupaten Ngawi itu menggemparkan warga setempat.

Informasi yang diperoleh menyebutkan, ketika itu, seperti hari biasa Mujiono hendak mengairi sawah menggunakan pompa air. Saat pompa itu dinyalakan, tiba-tiba air dari sumur itu menyembur air bercampur gas dan tanah. Semburannya makin kuat hingga mencapai 30 meter.