Peristiwa

Direktur RSUD Besuki Situbondo, Bantah Menahan Gaji 8 Dokter Spesialis

SITUBONDO, FaktualNews.co- Direktur RSUD Besuki, Situbondo, dr Budiono, membantah dengan tegas tudingan menahan gaji atau insentif sebanyak delapan dokter spesialis di RSUD Besuki, Situbondo.

Pernyataan tersebut disampaikan langsung dr Budiono selaku Direktur RSD Besuki, Situbondo.”Manajemen RSD Besuki Situbondo, tidak menahan gaji para dokter spesialis tersebut. Namun terlambatnya pembayaran gaji tersebut akibat adanya beberapa faktor dan kendala,”kata dr Budiono, saat ditemui ruang kerjanya, Kamis (9/8/2018).

Menurutnya, kendala pertama adalah, hingga saat ini, pihak manajemen RSUD Besuki, Situbondo itu, masih melakukan penghitungan ulang terhadap gaji atau insentif delapan dokter spesialis tersebut. Sedangkan faktor kedua adalah, karena pihak manajemen masih terkendala dengan SPJ pendukung yang lain.

”Jadi, terlambatnya pembayaran gaji atau insentif para dokter spesialis tersebut, bukan karena adanya unsur kesengajaan dari pihak manajemen. Melainkan karena adanya beberapa faktor dan kendala yang belum rampung,”bebernya.

Lebih jauh dr Budiono menjelaskan, untuk mempercepat pengerjaan adiministrasi yang menjadi kendala dalam pencairan gaji tersebut. Saat ini, pihaknya manajemen RSD Besuki, Situbondo, melakukan lembur. ”Untuk mempercepat proses pencairan gaji para dokter spesialis tersebut,”pungkasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, sebanyak delapan dokter spesialis Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Besuki, Situbondo, Jawa Timur, mendatangi Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat, Rabu (8/8/2018).

Kedatangan mereka itu, lantaran sejak enam bulan terhitung mulai Februari 2018, gaji mereka tidak dibayarkan.“Sebelum mendatangi Kantor Dinkes, saya dan teman-teman sempat menanyakan kepada bendahara di RSU Besuki, tentang gaji yang tidak dibayar. Namun, bendahara menjawab gajinya belum cair dari bendahara Dinkes,” kata salah seorang dokter spesialis yang enggan namanya disebutkan.