MATARAM, FaktualNews.co – Evakuasi korban meninggal akibat gempa bumi yang mengguncang Pulau Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB) terus dilakukan tim SAR gabungan. Hingga saat ini, tercatat 436 meninggal dunia akibat gempa berkekuatan 7 SR yang terjadi pada Minggu 5 Agustus 2018.
Bantuan logistik terus didistribusikan kepada pengungsi. Saat ini bantuan, baik logistik maupun relawan terus berdatangan ke Lombok. Namun, yang menjadi persoalan adalah terbatasnya jumlah kendaraan untuk mengangkut penyaluran bantuan.
Berbagai upaya terlah dilakukan guna mempercepat distribusi bantuan yaitu mengerahkan relawan, camat memobilisasi para lurah dan kepada desa di daerahnya untuk mendata dan mendistribusikan logistik kepada warganya yang mengungsi, kendaraan operasional SKPD digunakan untuk mendistribusikan bantuan.
“Kami telah siapkan 2.000 pasukan TNI yang siap membantu warga, apa yang mereka butuhkan TNI siap membantu, jadi di setiap desa kami sudah siapkan anggota,” kata Komandan Satgas Penanggulangan Bencana Gempa Lombok Kolonel Czi Ahmad Rizal Ramdhani.
Pihaknya juga telah menyiapkan tim untuk melakukan pemeriksaan ditiap tiap pemukiman warga apakah ada mereka yang terjebak di dalam reruntuhan bangunan. Selain itu, anjing pelacak juga akan dikerahkan.
Menurut Faisal jika semua sudah dipastikan bersih, maka pihaknya bisa langsung mengerahkan alat berat untuk membersihkan reruntuhan bangunan dan sekaligus merobohkan bangunan yang tak layak lagi.
Sementara iut, distribusi bantuan logistik ke pengungsi juga terus dilanjutkan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) ke seluruh pelosok daerah yang terdampak gempa.
“Bantuan air bersih dilakukan dengan tanki air. Bak-bak penampungan air dan hidran umum di pengungsian terus ditambah,” ujar Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho dalam pesan tertulisnya.
Sutopo mengatakan, kebutuhan mendesak hingga saat ini yang dibutuhkan adalah tenda, selimut, makanan siap saji, terpal alas tidur, MCK, serta air bersih.
“Selain itu juga perbaikan jaringan komunikasi, penerangan atau listrik, kendaraan untuk distribusi logistik, dan kebutuhan dasar sehari-hari,” paparnya.
Berdasarkan data dari Posko Tanggap Gempa Lombok pada Senin 13/8/2018, pengungsi tercatat 352.793 orang. Sebaran pengungsi terdapat di Kabupaten Lombok Utara 137.182 orang, Lombok Barat 118.818 orang, Lombok Timur 78.368 orang, dan Kota Mataram 18.368 orang.