JEMBER, FaktualNews.co – Gedung SDN Pringgondani 03 di Dusun Katibil, Desa Pringgondani, Kecamatan Sumberjambe, Jember dapat dibilang jauh dari kata layak. Para siswa di sekolah itu pun harus belajar dalam ancaman maut. Mereka belajar di dalam ruang kelas dengan kondisi atap ditopang dengan batang bambu agar tidak ambruk.
Beberapa ruang kelas yang digunakan siswa untuk belajar sudah mengalami kerusakan sejak lama. Namun, belum tersentuh perbaikan dari Dinas terkait.
Kepala Desa Pringgondani, Rudi Hariyanto, mengatakan kondisi SDN Pringgondani 03 itu sudah berlangsung cukup lama. Dengan kondisi sekolah yang memang tidak memiliki fasilitas yang memadai, banyak calon wali murid tidak menyekolahkan anaknya di sekolah tersebut.
“Kalau tidak segera diperbaiki, maka sekolah ini terancam tidak punya murid. Karena mereka banyak yang tidak mau menyekolahkan anaknya disini (SDN Pringgondani 03),” tuturnya, Senin (13/8/2018).
Kegiatan belajar mengajar di SDN tersebut sangat sudah tidak memungkinkan dan sangat tidak nyaman mengingat banyak bagian gedung yang tak layak pakai. Bagian bangunan gedung sekolah yang paling rusak parah, kerusakan terjadi pada bagian atap.
Bahkan, para siswa kelas 1 sampai 6 harus digabung di tiga ruangan, karena kondisi atap ruang kelas sudah tak layak. “Kelas 1 dan 2 digabung, begitu juga degan kelas 3 dan 4, 5 dan 6,” ungkap Rudi.
“Saya sudah konfirmasi pihak sekolah, agar sekolah tersebut segera mendapat perhatian.”
Menurut Rudi, lokasi sekolah tersebut berada di daerah terpencil, diantara 2 dusun. “Yakni Dusun Plalangan masuk Desa Pringgondani, dan Dusun Katibil. Yang masing-masing dusun itu, hanya ada 100 KK,” ungkapnya.
Pihaknya tetap berharap, agar SDN Pringgondani tersebut diperhatikan dan segera mendapat perbaikan. (Hatta)