FaktualNews.co

Pelukan dan Ciuman Bermanfaat Untuk Kesehatan Pria?

Gaya Hidup     Dibaca : 2279 kali Penulis:
Pelukan dan Ciuman Bermanfaat Untuk Kesehatan Pria?
Ilustrasi pelukan

FaktualNews.co – Banyak orang yang tidak mengetahui jika pelukan dan ciuman bermanfaat untuk kesehatan seorang pria. Menurut medis, pelukan dan ciuman dapat memengaruhi keseimbangan sistem saraf serta produksi beberapa jenis hormon di dalam tubuh.

Apa saja hormon yang dipengaruhi oleh dua kebiasaan tersebut?

Oksitosin

Jenis hormon pertama yang produksinya terpacu oleh pelukan dan ciuman adalah hormon oksitoksin. Hormon ini bertugas mengurangi rasa cemas, ketegangan, dan stres.

Lebih lanjut, produksi oksitosin di dalam tubuh juga terbukti mampu menciptakan perasaan nyaman, empati, serta gairah seksualitas pada wanita yang Anda peluk dan cium.

Kelenjar timus

Kelenjar timus di dada bagian atas berfungsi menghasilkan hormon yang mendorong pertumbuhan, perkembangan dan pematangan seksual, sekaligus sebagai katalisator produksi sel imun.

Sel yang berupa darah putih ini akan melindungi tubuh dari organisme asing (bakteri dan virus) agar tidak menginfeksi tubuh.

Dopamin

Dopamin berperan mengatur pergerakan tubuh, perkembangan kognitif, daya ingat, emosi, serta siklus tidur. Selain itu, juga sebagai anti-depresan alami dan meningkatkan mood.

Hasilnya, Anda pun akan terhindar dari stres, nafsu makan yang menurun, gangguan seksual, serta mood swing atau perubahan suasana hati.

Serotonin

Hormon serotonin boleh dibilang mempunyai peran sangat kompleks. Pertama, serotonin berfungsi sebagai neurotransmitter yang bekerja pada susunan saraf pusat di otak.

Karena itulah, serotonin dapat memengaruhi perasaan bahagia dan hasrat, merangsang rasa lapar, mengatur suhu tubuh, hingga meningkatkan daya ingat.

Kedua, hormon tersebut membantu mengatur pembekuan darah, hemostatis (mekanisme alami tubuh untuk menghentikan kehilangan darah), dan vasokonstriktor atau menyempitnya pembuluh darah.

Keseimbangan sistem saraf

Saat pelukan dan ciuman, akan terjadi kontak serta sentuhan antar kulit. Di dalam kulit terkandung jaringan yang terhubung langsung ke otak melalui saraf vagus dan sistem saraf parasimpatik.

Saraf vagus berperan dalam pengiriman sinyal antara otak dan berbagai sistem tubuh, erat kaitannya dengan ritme detak jantung, kemampuan berbicara, tekanan darah, sistem pencernaan, produksi glukosa dan sistem pernapasan.

Di sisi lain, kerja sistem saraf parasimpatis dipicu oleh pengiriman sinyal dari saraf vagus. Buntutnya, kekebalan sel-sel induk, organ, dan jaringan di tubuh Anda kian meningkat.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul
Sumber
Male.co.id
Tags