FaktualNews.co

Bantuan Gempa Lombok Menumpuk di Kantor Pos Mataram

Peristiwa     Dibaca : 975 kali Penulis:
Bantuan Gempa Lombok Menumpuk di Kantor Pos Mataram
FaktualNews.co/Internet/
Ribuan pengungsi gempa di Lombok, NTB

MATARAM, FaktualNews.co – Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Mataram, Nusa Tenggara Barat, kewalahan dan kebingungan mencari barang kiriman bantuan untuk korban gempa di Lombok. Lantaran, barang bantuan yang dikirimkan sudah sangat menumpuk.

Dilansir dari Antara, Kamis (16/8/2018), saking banyaknya bantuan kiriman untuk korban gempa di Lombok. Masih ada tiga truk angkut yang belum membongkar muatan mengantre di depan gudang.

Terlihat sejumlah warga korban gempa maupun tim relawan posko bencana yang datang dan ingin mengambil barang kiriman bantuan di Kantor Pos Mataram. Namun, petugas merasa sangat kewalahan.

“Sudah sepuluh hari barang yang saya mau ambil ini belum juga keluar, kata petugasnya belum ketemu,” ujar Andi, korban gempa asal Wadon, Desa Kekait, Kecamatan Gunung Sari, Kabupaten Lombok Barat di Kantor Pos Mataram.

Sementara itu, Rusli salah seorang petugas Kantor PT Pos Indonesia (Persero) Mataram, mengaku kewalahan melayani barang kiriman bantuan bagi korban gempa yang tidak ada hentinya terus berdatangan.

“Hari ini saja sampai 450 ton barang yang masuk, gudang sampai ruangan di dekat kasir penuh, belum lagi informasinya ada dua kapal kiriman bantuan dari TNI AL yang akan datang,” kata Rusli.

Hal senada juga turut disampaikan oleh Bagus, relawan posko bencana asal Kota Mataram yang juga bermaksud ingin mengambil barang kiriman bantuan dari Pulau Jawa.

Ketika ditemui di Kantor Pos Mataram, Bagus nampak kesal karena barang yang rencananya akan dia ambil dan langsung disalurkan, belum juga ketemu.

“Sudah tiga kali bolak-balik sini, tapi barang kiriman belum ketemu,” kata Bagus.

Menurut keterangan yang disampaikan petugas, Bagus mengatakan bahwa barang yang akan diambil telah bercampur dengan barang kiriman lainnya termasuk yang berlabel reguler (berbayar).

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul