FaktualNews.co

Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-73, Pengerajin Baju Adat di Sidoarjo Kebanjiran Order

Ekonomi     Dibaca : 1088 kali Penulis:
Jelang HUT Kemerdekaan RI ke-73, Pengerajin Baju Adat di Sidoarjo Kebanjiran Order
FaktualNews.co/Alfan Imroni/
Pengrajin baju ada asal Sidoarjo, kebanjiran order jelang HUT Kemerdekaan RI ke-73

SIDOARJO, FaktualNews.co – Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia ke-73, menjadi berkah tersendiri bagi pengerajin baju adat di Kabupaten Sidoarjo. Pesanannya pun semakin meningkat hingga lima kali lipat dibanding bulan-bulan biasanya.

Dia adalah Siti Ulfah (47), warga Dusun Ngengor RT 03 RW 03, Desa Becirongengor, Kecamatan Wonoayu, Sidoarjo. Dia menekuni usahanya itu sejak 5 tahun yang lalu bersama Didik (50), suaminya. “Tidak lama, baru lima tahunan,” ucap Ulfa, Kamis (16/8/2018).

Usahanya membuat baju-baju adat dari Sabang sampai Merauke itu bermula dari jiwa seni ibu satu anak tersebut tergugah setelah mendapati banyak pencari baju adat, namun tak banyak pula yang mendapatkan baju adat yang diinginkannya.

Bermodalkan niat yang kuat, Ulfah mulai merintis dan mencari bahan-bahan yang dibutuhkan seperti kain dan pernak-pernik lainnya. Bersama Didik, suaminya, mereka tekun dan kompak dalam berwirausaha. Suaminya mendapat bagian menjahit baju, sedangkan Ulfah mempoles baju hingga berbentuk baju adat.

Setelah hasilnya dipasarkan di wilayah Surabaya dan Yogyakarta, ternyata banyak yang suka. Bahkan di momen-momen tertentu, permintaan baju adat buatannya meningkat, seperti menjelang perayaan hari kemerdekaan. Sebab, banyak masyarakat yang mencari baju adat baik digunakan lomba maupun yang lainnya.

“Peminatnya itu biasanya dari sekolah-sekolah. Kan biasanya waktu 17an banyak sekali perlombaan, mulai karnaval dan lainnya,” terangnya.

Sebulan sebelum perayaan, dia mengaku banyak pesanan hingga 50 sampai 70 kodi. Nah, untuk memenuhi pesanan itu, dia juga mempekerjakan para tetangga. Sedikitnya ada sekitar 10 sampai 20 tetangga yang bekerja kepadanya, rata-rata dari ibu rumah tangga. “Ada yang dikerjakan disini dan ada yang dibawa pulang,” terangnya.

Baju adat buatannya, ada yang untuk anak-anak sampai dewasa, harganya pun tidak begitu mahal. Sepasang baju adat (laki-laki dan perempuan) buat anak-anak, dipatok dengan harga Rp 200 ribu. Sedangkan yang ukuran dewasa dipatok dengan harga Rp 300 sampai Rp 350 ribu.

“Kalau anak-anak Rp 200, kalau dewasa Rp 350. Itu dua pasang (dua baju red), laki-laki dan perempuan dan lengkap dengan aksesoris-aksesorisnya baik berupa topi, kalung dan lain-lain. Tergantung baju adat yang dipesan,” terangnya.

Baju adat karya Siti Ulfa ini, sudah banyak peminatnya mulai Surabaya, Malang, Yogyakarta, Solo, Flores bahkan sampai luar negeri seperti Singapura dan Malaysia. “Kalau yang luar negeri itu dari distributor. Jadi kami belum bisa mengirim secara langsung ke pembeli diluar negeri,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin