FaktualNews.co

Tidur dengan Lampu Terang Picu Depresi dan Kanker

Kesehatan     Dibaca : 901 kali Penulis:
Tidur dengan Lampu Terang Picu Depresi dan Kanker
FaktualNews.co/Istimewa/
Ilustrasi lampu tidur

JAKARTA, FaktualNews.co – Kebiasaan tidur dengan lampu tidur yang terang bisa memberikan dampak buruk bagi kesehatan. Selain dapat mengganggu irama sirkadian tubuh, penelitian menunjukkan adanya kemungkinan kontribusi cahaya di malam hari terhadap obesitas, depresi, bahkan kanker.

Dilansir dari alodokter.com, tiap warna cahaya bisa menyebabkan efek yang tidak sama. Lampu dengan sinar berwarna biru pada siang hari dapat memberi efek positif pada suasana hati dan meningkatkan konsentrasi. Namun, efeknya dapat berbalik pada malam hari, karena sinar warna biru justru memberi dampak negatif pada tubuh ketika saatnya beristirahat.

Melatonin adalah hormon yang memengaruhi irama sirkardian tubuh atau irama biologis tubuh yang berlangsung 24 jam. Pancaran cahaya kepada tubuh ketika tidur malam justru dapat menghambat terbentuknya melatonin.

Kekurangan melatonin inilah yang diduga terkait dengan gangguan tidur dan gangguan kesehatan secara umum. Itulah mengapa melatonin juga dapat diberikan sebagai obat tidur untuk membantu seseorang untuk lebih mudah terlelap dan digunakan untuk mengatasi gangguan tidur.

Gangguan Kesehatan Terkait Paparan Cahaya di Malam Hari
Jika cahaya lampu tidur sampai menimbulkan gangguan tidur, berikut beberapa risiko mengenai gangguan kesehatan yang dapat terjadi :

1. Obesitas
Dari sebuah penelitian, didapatkan kemungkinan kebiasaan tidur menggunakan cahaya dapat berdampak kepada pola makan yang meningkatkan risiko berat badan berlebih.

2. Depresi
Sebuah penelitian menunjukkan bahwa ada kemungkinan penggunaan lampu tidur, bahkan dengan cahaya redup, dapat meningkatkan perubahan fisiologis tertentu. Efek perubahan tersebut dapat menimbulkan perubahan tertentu pada otak dan memicu depresi. Meski demikian, hal ini masih terus diteliti.

3. Gangguan kesehatan reproduksi
Paparan cahaya pada malam hari sering dialami pada orang yang bekerja dengan sistem kerja shift. Hal ini dapat memicu terjadinya gangguan kesehatan reproduksi, terutama pada kaum wanita. Sebuah penelitian menyatakan bahwa semakin sering seorang wanita bekerja dengan sistem tersebut, maka semakin tinggi risiko siklus haid mengalami gangguan. Para peneliti menduga, hal tersebut juga berkaitan dengan siklus tidurnya yang mengganggu stabilitas hormon.

4. Kanker
Sebuah penelitian menyebutkan bahwa sistem kerja shift dapat mengganggu siklus tidur serta menjadi salah satu faktor risiko kanker prostat dan kanker payudara. Senada dengan hal tersebut, penelitian lain menyatakan bahwa tidur malam dengan lampu tidur yang menyala, merupakan salah satu faktor yang dapat meningkatkan risiko kanker payudara.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin
Sumber
alodokter.com