FaktualNews.co

Kakek di Jember Mengaku Supriyadi Klaim Miliki Tongkat Soekarno

Peristiwa     Dibaca : 2377 kali Penulis:
Kakek di Jember Mengaku Supriyadi Klaim Miliki Tongkat Soekarno
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Kakek tua di Jember yang mengaku Surpiyadi, pimpinan pemberontakan PETA

 

JEMBER, FaktualNews.co – Waris Yono alias Suyono, mengaku sebagai sosok pemimpin PETA di Blitar, Supriyadi. Ia juga mengklaim usianya kini sudah mencapai 118 tahun.

Suyono juga mengaku memiliki tongkat komando milik Presiden RI pertama, Ir Soekarno. Menurutnya, tongkat tersebut memiliki kemampuan khusus dan hanya dia yang mampu menggunakannya setelah Soekarno.

“Saat itu (tongkat komando) jatuh di bandara. Nggak ada yang kuat ngambil, akhirnya saya ambil. Waktu baginda (sebutan Yono untuk Bung Karno) pulang, saya kasihkan, ternyata malah saya disuruh bawa, ya saya bawa sampai sekarang,” ujar Suyono.

Saat ditemui di rumahnya, di Dusun Gondosari, Desa Tamansari, Kecamatan Wuluhan, Kabupateb Jember, Jawa Timur, kakek yang juga pemilik Padepokan Songgo Wijoyo, menunjukkan tongkat komando yang disebutnya juga milik Bung Karno itu.

Dari pengamatan FaktualNews.co, tongkat itu berbentuk biasa, laiknya tongkat komando lainnya. Namun, tongkat komando itu berwarna kuning keemasan. Namun tak diketahui, apakah tongkat itu memang berlapis emas.

Kakek di Jember Mengaku Supriyadi, Klaim Miliki Tongkat Soekarno

Suyono menunjukan tongkat komando yang menurutnya milik Presiden Pertama RI Ir. Soekarno.

Selain tongkat komando, lanjut Suyono, ia juga mengaku memiliki benda lain yang diberikan Ir Soekarno. Yakni berupa Pun yang menurutnya terbuat dari emas.

“Karena kedekatan saya, juga ada satu lagi benda yang dititipkan Bung Karno, yakni pin kepresidenan berbentuk bintang ada pitanya. Terbuat dari emas. Disuruh simpan dan tidak boleh dijual,” ungkapnya sambil menunjukkan pin tersebut.

Pin kepresidenan itu, katanya, dia terima dari Bung Karno saat presiden pertama RI itu sakit. Benda-benda pemberian Soekarno itu, hingga saat ini masih dia rawat dan disimpan. ‘Supriyadi’ bertekad tidak akan menjual benda yang menurut dia sangat bersejarah tersebut.

“Tetap saya simpan dan tidak akan saya jual,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin