FaktualNews.co

Ancam Buang Gula ke Kantor Kemenperindag

APTRI Jatim, Warning Pemerintah Rencana Impor Gula

Ekonomi     Dibaca : 765 kali Penulis:
APTRI Jatim, Warning Pemerintah Rencana Impor Gula
FaktualNews.co/Aziz/
Pertemuan antara 16 perwakilan pengurus APTRI daerah yang digelar di PG Kedawung, Kabupaten Pasuruan beberapa waktu lalu.

PASURUAN, FaktualNews.co – Asosiasi Petani Tebu Rakyat Indonesia (APTRI) Jawa Timur, mengingatkan (warning) pada Kementerian Perdagangan (Kemendag) RI, untuk tidak mengimpor 1,8 juta ton pada semester II tahun ini, meski hal itu sebatas rencana. Petani tebu mendesak rencana itu direvisi kembali agar tak timbulkan kegaduhan.

Koordinator APTRI Jawa Timur, A Mawardi, mengungkapkan rencana impor gula tentunya akan mengebiri para petani tebu, bahkan menyengsarakan.”Masalah harga yang belum stabil di pasaran, ini ditambah lagi dengan adanya rencana pemerintah impor gula,” katanya, saat dihubungi via telepon, Senin (20/8/2018).

Menurut dia, meski kebijakan itu hanya rencana, namun sudah menimbulkan keresahan petani tebu. Bahkan munculkan kekecewaan petani tebu.”Kami meminta kepada pemerintah, agar menghentikan impor gula. Kami petani tebu se Indonesia mengingatkan kepada Pemerintah agar rencana impor gula itu dievaluasi,” tegas dia.

Kebijakan membuka kran impor gula, baik gula kristal putih (GKP) dan gula mentah (raw sugar dan rafinasi), kata Mawardi, dianggap tidak masuk akal. Bahkan saat ini, persediaan gula di pasaran sudah melampaui batas, petani tebu tak bisa lagi menjualnya.”Jika ini tetap dilaksanakan, pemerintah sengaja sengsarakan petani tebu,” kata Mawardi.

Tak hanya itu, sebelumnya petani tebu telah diresahkan adanya penetapan harga pembelian gula oleh Bulog sebesar Rp 9.700/kilogram (kg). Namun, harga gula di pasaran saat ini justru di bawah Rp 9.700/kg. Ketidaksesuaian harga, dari hasil pantauan APTRI Jatim, lantaran PG swasta yang memproduksi berbahan baku raw sugar, banjiri pasar.

Selain itu, menumpuknya stok gula di pasaran, juga membuat harga gula anjlok. Tentu saja, hal itu dianggapnya telah memukul keberlanjutan dan kehidupan petani tebu.“Kalau diteruskan pasti akan kami pertanyakan alasannya. Kami akan ke Jakarta. Kami akan membuang gula di kantor Kementerian Perindag,” ungkap Mawardi.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags