FaktualNews.co

Soal Krisis Air Bersih di Gondang, Ini Kata BPBD Mojokerto

Peristiwa     Dibaca : 1204 kali Penulis:
Soal Krisis Air Bersih di Gondang, Ini Kata BPBD Mojokerto
FaktualNews.co/Amanu/
Warga Jatidukuh saat melakukan aksi menolak adanya galian C di desanya

MOJOKERTO, FaktualNews.co – Bencana Kekeringan yang menimpa warga di Kecamatan Ngoro, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, mendapat perhatian dari Pemkab setempat.

Kepala BPBD Kabupaten Mojokerto M Zaini menuturkan, hampir setiap hari BPBD mengirimkan suplai air bersih ke daerah-daerah yang di katagorikan bencana Kekeringan. “Seperti di Kecamatan Ngoro, terdapat empat daerah yakni Dusun Kandangan, Dusun Kunjoro, Dusun Gadon, dan Dusun Bursek,” katanya, Selasa(21/8/2018).

Zaini menambahkan, bukan hanya di wilayah Ngoro, kekeringan juga terjadi di Kecamatan Dawarblandong dan Kutorejo. Namun dua daerah tersebut sudah tak lagi kekurangan air bersih.

Sementara itu, kekeringan yang terjadi di Gondang tepatnya di Dusun Dokoh, Desa Jatidokoh yang sempat ramai di perbincangkan atas aksi warga yang menduga kekurangan air bersih lantara terdapat adanya aktifitas galian C, Zaini menyebutkan, telah melakukan asesmen.

“BPBD menemukan fakta baru terkait kekeringan yang melanda daerah tersebut. Yang pertama, sebenarnya kekurangan air bersih yang di alami warga Dusun Dukuh sudah teratasi dengan adanya Bak Penampung air Sebasar 5×5 meter dengan ketinggian 5 meter yang berada di Dusun Blentreng Desa Gembat,” imbuhnya.

Untuk Dusun Dukuh, Zaini menceritakan, konon sejak berpuluh-puluh tahun warga mengambil air untuk kebutuhan mandi cuci memanfaatkan dari irigasi Dusun Geruk yang di pasang pipa dan disalurkan ke bak penampung dengan ukuran 3×3 meter dengan ketinggian 2 meter. Selanjutnya disalurkan ke rumah warga yang berada di Dusun dukuh sebanysk 540 KK.

“Dan hal ini juga sudah di lakukan sejak lama, yang di kelola oleh saudara Waras selaku ketua RT 1 sedangkan untuk kebutuhan minum, warga mengambil air dari sumur yang kedalamannya 10 Meter secara gotong royong,” tuturnya.

Disingung masalah berkurangnya air bersih karena diduga sebabkan galian C oleh warga, Zaini mengaku tidak tau menahu.

“Yang jelas dari penjelasan ketua RT 1 menyebutkan berkurangnya air bersih di Dusun Dukuh tidak ada sangkut pautnya dengan adanya galian, sebab aliran irigasi sungai yang diambil oleh warga berada di aliran irigasi Gerruk satu, sedangkan yang di keruk berada di Gerruk dua,” tandasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Z Arivin