FaktualNews.co

Siswa SD Jember Beli Kambing Kurban dari Hasil Menabung di Celengan

Nasional     Dibaca : 1859 kali Penulis:
Siswa SD Jember Beli Kambing Kurban dari Hasil Menabung di Celengan
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Izzat Zivin Gati Ramadhan berada disamping kambing kurban yang dibelinya dari hasil menabung.

JEMBER, FaktualNews.co – Di Kabupaten Jember, anak kelas dua sekolah dasar (SD) ini bisa membeli hewan kurban seekor kambing dari hasilnya menabung sejak taman kanak-kanak (TK).

“Saya ingin berkurban, biar punya kambing di surga nanti. Bisa berbagi dengan sesama, dan punya makna di hari raya Idul Adha,” kata Izzat Zivin Gati Ramadhan, Rabu (22/8/2018).

Izzat mengaku, dirinya mampu membeli kambing untuk kurban, setelah dengan rajin menabung di celengan selama kurang lebih 4 tahun. “Sejak saya TK nol kecil, punya celengan, dan setiap harinya saya masukkan uang Rp 1000. Baik koin ataupun lembaran. Uangnya dari sisa uang saku,” jelasnya.

Sebenarnya motivasi untuk menyimpang uang di celengan, kata anak laki-laki pasangan Agung ganong purwowinardi dengan Betty Purnaningtyas itu, bukan untuk membeli kambing untuk kurban. Tetapi untuk beli rumah.

Karena dirasa sudah penuh akhirnya celengan itu pun beberapa bulan kemarin dibuka. Dengan maksud untuk memindah uangnya ditabung di bank.

“Awalnya dulu cita-cita beli rumah, termotivasi dari ayah dan ibu yang punya keinginan sama. Ada dua celengan milik saya yang sudah penuh. Akhirnya dibuka karena mau ditabung di bank. Setelah dipecah, terkumpul uang Rp 2.060.000. terus ayah nawarin, bagaimana kalau beli kambing buat kurban? Saya sempat ragu-ragu,” katanya dengan tersenyum malu.

“Setelah ingat manfaat dan pahala dari berkurban, okedah saya beli kambing dibantu ayah, harga kambingnya Rp 2 juta. Sisanya Rp 60 ribu disumbang di (komunitas sosial) Grebek Sedekah. Kebetulan ayah kan kerja di sana juga.”

Selain itu, motivasi untuk berkurban itu, kata siswa SD Al Irsyad itu, juga karena seringnya ikut orang tua untuk berkegiatan sosial ke desa-desa yang banyak masyarakat miskinnya.

“Kekurangan gizi, banyak yang sakit, dan biasanya temen-temen itu dari komunitas ayah dibelikan kue. Bismillah semoga dengan daging kurban ini bisa membantu,” katanya.

Menanggapi tingkah pola anaknya yang memiliki jiwa sosial tinggi itu, Agung, ayahanda dari Izaat mengaku bangga, dan tidak ada niat darinya untuk memaksa sang anak agar mau berkurban.

“Sama sekali tidak ada paksaan dari saya sebagai orang tua, agar Izzat itu berkurban. Murni keinginan berkurban itu muncul dari benaknya sendiri. Bahkan seandainya (uangnya) cukup, dari celenganya selama 4 tahun itu, Izzat sendiri bilang, bagaimana bila berkurban unta saja,” ujar Agung dengan tersenyum.

Dirinya hanya berharap, lanjut Agung, dengan berkurban yang dilakukan anaknya, dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat.

“Tidak ada maksud riya’ dari saya. Namun apa yang dilakukan anak saya ini, memang sempat saya upload di Facebook. Tanggapannya bermacam-macam, tapi banyak positifnya. Menjadi inspirasi bagi teman-teman saya, untuk memotivasi juga anak-anaknya untuk mau berkurban, belajar berbagi dengan sesama,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul