Peristiwa

Pemkab Mojokerto, Harus Serius Tangani Bencana Kekeringan

MOJOKERTO, FaktualNews.co- Bencana Kekeringan di Mojokerto terus mendapatkan perhatian serius dari pemerintah Daerah, bahkan BPBD Kabupaten Mojokerto merencanakan tiga tahapan untuk menanggulanginya.

Kapala BPBD (Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Mojokerto, M Zaini saat di konfirmasi mengatakan, bencana kekeringan yang yang melanda Kabupaten Mojokerto, seperti di wilayah Kecamatan Ngoro yang hampir setiap tahunya menjadi langganan akan segera mendapatkan perhatian secara mendalam.

Selain jangka pendek, dengan terus melakukan penyuplaian air bersih di wilayah Ngoro yang terdapat di empat daerah. Yakni, Dusun Kandangan, Dusun Kunjoro, Dusun Gadon, dan Dusun Bursek, BPBD juga menyiapkan perencanaan jangka menengah yakni dengan menyiapkan Dana sebesar Rp 800 juta yang didapat dari Dana Alokasi Khusus (DAK) dari pusat juga dari Pemkab Mojokerto untuk dibelikan pipa.

M Zaini menjelaskan, pipa ini rencanakan akan di gunakan untuk penyaluran air dari Dusun yang kekeringan di wilayah Ngoro untuk disambungkan dari wilayah terdekat yang bisa menyuplai air.

Bahkan, tidak hanya jangka menengah untuk mengatasi bencana kekeringan yang melanda Kabupaten Mojokerto khususnya wilayah Kecamatan Ngoro. BPBD juga menyiapkan perencanaan jangka panjang yang hingga kini pihaknya masih melakukan pengkajian dengan mengandeng suatu lembaga NGO dari Amerika.

” Sebab dua dusun yang berada di paling atas, yakni Dusun Kandangan dan Dusun Telogo Kecamatan Ngoro, hanya bisa di jangkau bila mendapat air dari Gunung Penanggung yang jaraknya kurang lebih 13 kilo meter, “ujar M Zaini.

Namun hal itu sangat membutuhkan anggaran yang cukup tinggi. Meski demikian pihaknya tetap optimis bisa menyelesaikan tahapan tahapan yang di rencanakan.

Bahkan pihaknya memperkirakan juga pada tahun 2020 di Mojokerto tidak ada lagi kekringan air bersih, termasuk di Kecamatan Ngoro Kabupaten Mojokerto.