PASURUAN, FaktualNews.co – Temuan diduga sebuah ‘candi’ secara tak sengaja, Selasa (21/8/2018) lalu, sempat gemparkan warga Dusun Kalongan, Desa Candiwates, Kecamatan Prigen, Kabupaten Pasuruan. Wujud sebuah bangunan yang terpendam di dalam tanah, kali pertama ditemukan oleh Karwoto (48), warga sekitar saat menggali pasir. Ia terkejut lantaran banyak ditemukan tumpukan bata kuno di sekitar galian.
Saat digali lagi, ternyata banyak tumpukan bata kuno di lokasi lainnya. Sehingga temuan tersebut dilaporkan ke pihak Kepala Dusun Kalongan, yang kemudian diteruskan ke pihak Balai Desa. Kepala Desa Candiwates, Irfan juga memastikan bahwa bangunan itu, merupakan peninggalan bersejarah. Bahkan pihak desa setempat menjaga lokasi, dikhawatirkan akan terjamah warga.
Warga sekitar meyakini adanya tumpukan bata itu dikait-kaitkan dengan bangunan mirip candi. Batu bata tersebut terlihat tersusun dan beberapa warga mengatakan menyerupai tangga, di permukaan sebuah lahan wilayah Dusun Kalongan, tepatnya di persawahan yang dekat pemukiman. Dengan banyaknya bata kuno di lokasi temuan, warga memastikan bahwa bangunan itu candi.
Lokasi temuan, hingga kini, terus dipadati warga sekitar dan warga lain dari tetangga desa. Mereka datang penasaran untuk memastikan temuan bangunan yang dipastikan candi. Sebab, lokasi temuan tak jauh dari Candi Jawi.“Sampai malam kemarin, warga dan pihak desa berada di lokasi untuk memastikan,” ujar Heru, warga Candiwates, Rabu siang (22/8/2018).
Upaya untuk meyakinkan bahwa itu sebuah candi, pihak desa mendatangkan tim dari Balai Pelestarian Peninggalan Purbakala (BP3) Trowulan. Sebab diyakini ada 14 situs lagi yang belum ditemukan, setelah Candi Jawi. Petugas yang datang ke lokasi kemudian mencoba meneliti, diantaranya dengan membersihkan bata-bata, meski kemudian meninggalkannya kembali, setelah hari sudah berganti gelap.
Hingga Rabu (22/8/2018) siang, belum ada penjelasan terkait temuan yang gemparkan warga Candiwates itu. Diperkirakan, dalam waktu dekat, BP3 akan mengerahkan tim arkeolog untuk menelusuri kebenaran akan peninggalan kerajaan dan kemungkinan susunan bata itu merupakan potongan dari bangunan candi atau bangunan lain, yang bisa disebut sebagai cagar budaya.