MOJOKERTO, FaktualNews.co – Pemerintah Kabupaten Mojokerto menargetkan angka kemiskinan 1 digit seperti yang tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) 2016-2021. Hal ini disampaikan Wakil Bupati Mojokerto, Pungkasiadi, dalam acara silaturahmi bersama Majelis Daerah Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (MD KAHMI).
“Alhmadullilah, program pembangunan Pemkab Mojokerto berhasil menurunkan prosentase penduduk miskin di Kabupaten Mojokerto. Dari 10,61 persen di tahun 2016, turun menjadi 10,19 persen pada tahun 2017,” tuturnya, Jumat (24/8/2018).
“Tingkat presentase penduduk miskin di Provinsi Jawa Timur tahun 2017 sebanyak 11,77 persen, Pemkab Mojokerto terus menekan angka kemiskinan dengan target 1 digit tepatnya 8 persen,” katanya.
Untuk mengukur kemiskinan, Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Oleh karena itu, Pemkab Mojokerto membuat berbagai kebijakan guna meningkatkan perekonomian masyarakat sebagai kebutuhan dasar.
“Beberapa kebijakan kami dalam upaya pengentasan kemiskinan misalnya dari sektor pendidikan yakni meningkatkan sarana prasarana satuan pendidikan. Di sektor infrastruktur, kami melakukan peningkatan dan perluasan jalan dan sarana pendukung LPJU. Pemberdayaan masyarakat kami lakukan dengan memberi pelatihan Teknologi Tepat Guna (TTG). Di sektor pemberdayaan koperasi dan pelaku usaha mikro, ada capacity building bagi dan fasilitasi pemasaran produk,” jelasnya.
Wabup dalam acara ini juga menyatakan menyambut baik MD KAHMI, sebagai salah satu stakeholders dari kalangan akademisi untuk ikut serta menyumbangkan ide dan gagasan pembangunan Kabupaten Mojokerto.