JEMBER, FaktualNews.co – Bocah perempuan berusia 3 tahun bernama Siti Nafila, berbeda dengan anak seusianya. Ia hanya memiliki tinggi badan 71 cm. Beratnya juga hanya 8 kg. Komposisi ini membuatnya seperti balita berusia 1 tahun.
“Terakhir ditimbang 8 kilo, tinggi badannya juga tidak sama dengan yang lain,” kata orang tua Nafila, Yanti.
Warga Dusun Sumbercandik, Desa Panduman, Kecamatan Jelbuk, ini bisa dibilang menjadi salah satu potret stunting yang terjadi di Jember.
Anak pertama pasangan Yanti dan Muhammad Misdin itu lahir dalam keadaan normal. Namun dalam perkembangannya, Siti tumbuh lebih lambat dari balita pada umumnya, baik pertumbuhan tinggi maupun berat badannya.
Perempuan berusia 19 tahun ini mengakui, jika dulunya dia menikah pada usia 14 tahun. Setelah dua tahun menikah, lanjut Yanti, lahirlah putri pertamanya itu. “Saat itu lahirnya normal seperti bayi – bayi yang lain,” kata ibu muda ini.
“Kata petugas kesehatan pemberian gizinya kurang, jadi pertumbuhannya lambat.”
Menurut Yanti, sejak lahir hingga usia 2 tahun, putrinya itu memang hanya diberi ASI, tanpa asupan makanan pendukung. Demikian juga ketika sudah disapih, Siti Nafila juga jarang diberi makanan yang bergizi.
“Paling ya waktu ada posyandu, dikasih biskuit, telur dan kolak kacang hijau. Kalau di rumah ya seadanya,” ujarnya.
Kondisi ekonomi, kata Yanti, menjadi alasan utama mengapa Siti Nafila terlihat seperti bocah kurang gizi dan tumbuh tidak seperti balita pada umumnya. Penghasilan suami Yanti pun, sebagai buruh tani, belum mampu memenuhi kebutuhan Siti Nafila agar mendapat asupan gizi yang sesuai.
“Keluarga kami ini kan pas-pasan. Bisa makan tiap hari sudah Alhamdulillah,” kata Yanti.
Kendati demikian, dia bersyukur anaknya selama ini tidak mengalami sakit yang serius. “Ya paling pilek, batuk atau panas. Nggak lama juga, setelah diobati sembuh,” tambahnya.
Menurut Yanti, kondisi ini tidak hanya dialaminya. Ada beberapa tetangga yang juga punya anak yang tinggi dan berat badannya di bawah rata-rata. “Ada kok di sini yang kayak anak saya. Tapi jumlahnya berapa saya tidak tahu. Soalnya walau pun tetangga kan rumahnya saling berjauhan,” tuturnya.