JOMBANG, FaktualNews.co – Kelangkaan gas elpiji yang terus merambah sejumlah daerah di Jombang, menjadi perhatian serius kalangan DPRD. Menurut salah satu anggota Komisi B, Novita Eki Wardhani, kelangkaan dan kenaikan harga tabung melon ini, dikuatirkan merupakan imbas adanya indikasi permainan sejumlah oknum.
“Yang saya takutkan ini ada permainan agar kelangkaan ini terjadi sehingga kenaikan harga terjadi ,” ungkap Eki panggilan akrab Novita Eki Wardhani, senin (27/8/2018). Atas fenomena kelangkaan ini, pihaknya berencana memanggil dinas terkait dalam waktu dekat.
Hingga kini, menurut Eki, komisi B terus melakukan pendataan dan invetarisir data sebagaimana temuan dinas Disperindag. Berdasar sidak Disperindagpas, masih banyak restoran dan rumah makan yang menggunakan gas elpiji.
Selain itu, pihaknya juga telah mendengar kabar penggunaan tabung melon oleh ASN (aparatur sipil negara) yang notabene bukan kategori masyarakat miskin. Namun untuk info terakhir ini komisi B masih perlu melakukan penyelidikan secara mendetail.
“Yang pasti kita akan lakukan sidak usai mengadakan pertemuan dengan sejumlah instansi terkait. Kita juga akan minta agar penyaluran dan pendistribusian elpiji bisa kita awasi langsung, minimal kita tahulah agar nantinya jika terjadi penyalahgunaan elpiji kita bisa tahu,” pungkasnya.