Peristiwa

Elpiji 3 Kg di Sidoarjo Langka, Warga Mengeluh Lewat Twitter

Cak Imin : Apa Perlu Ganti Dirut ?

SIDOARJO, FaktualNews.co-Sejumlah masyarakat sebagian wilayah Kabupaten Sidoarjo, mengeluhkan sulitnya mencari isi ulang gas elpiji 3 kg. Kelangkaan itu dialami khususnya di wilayah Kecamatan Sedati.

Pantauan FaktualNews.co, seorang netizen dengan akun @quddus_salam memposting bahwa saat ini darurat elpiji di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo dan sekitarnya. Menurutnya, darurat itu sudah hampir seminggu ini dialami masyarakat di wilayah tersebut.

“Darurat elpiji di kec. Sedati Sidoarjo dan sekitarnya, hampir seminggu. #DaruratElpiji @pertamina @ElpijiBrightGas @komisi7 @dprdjatim @dprdsidoarjokab @HNawardi @cakimiNOW @syaikhul_bsh,” tulis akun tersebut.

Postingan itu mendapat tanggapan dari akun @syaikhul_bsh, anggota DPRI RI Dapil Jatim 1, Saikhul Islam. Pria yang akrab disapa Gus Saikhul itu merespon dan menjanjikan menghubungi langsung pihak General Manager Pertamina.

“Tak tlp ne GM e cak,” jawab Wakil Ketua DPR RI Komisi VII itu.

Postingan darurat elpiji 3 kg itu juga memancing tanggapan dari Ketua Umum DPP PKB A Muhaimin Iskandar. Melalui akun pribadinya, @cakiminNOW. Ia mengusulkan Dirut diganti.

“Darurat elpiji @pertamina apa perlu ganti Dirut?,” tulisnya.

Kelangkaan elpiji 3 kg di Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo itu dibenarkan Abdul Muiz, warga Desa Pepe, Kecamatan Sedati, Kabupaten Sidoarjo, ketika dihubungi FaktualNews.co.

Muiz mengungkapkan, dalam waktu sepekan gas elpiji 3 kg memang sulit di wilayahnya. “Khususnya di desaku memang sulit seminggu ini,” ucap dia ketika dihubungi FaktualNews.co, Senin (27/8/2018).

“Saya baru menyadari kelangkaan elpiji 3 kg disaat mengantar ibu beli isi ulang elpiji. Saya harus keliling di luar desa. Itu pun sulit didapat,” tambahnya.

Selain itu, menurut Muiz, sejumlah masyarakat di desanya yang memiliki hajat mantenan juga mengeluhkan kelangkaan itu.

“Ini banyak yang punya gawe mantenan pada ramai mencari isi ulang elpiji 3 kg. Cari satu tabung saja harus muter-muter di luar desa, itupun juga belum dapat. Kami berharap pemerintah agar cepat mencari solusi ini,” ungkapnya dengan nada kesal.