FaktualNews.co

Persoalan SMP Islam Imam Syafii STDI Jember, Asparagus Serahkan Petisi Dukungan

Pendidikan     Dibaca : 1099 kali Penulis:
Persoalan SMP Islam Imam Syafii STDI Jember, Asparagus Serahkan Petisi Dukungan
FaktualNews.co/Muhammad Hatta/
Asparagus menyerahkan petisi dukungan ke Polres Jember, Rabu (29/8/2018).

JEMBER, FaktualNews.co – Kelompok Aspirasi Lora dan Gus (Asparagus) dan Aliansi Pondok Pesantren (APP) Jember, menyerahkan petisi dukungan penyelesaian persoalan yang menyangkut keberadaan SMP Islam Imam Syafii STDI.

“Secara formal dan yuridis, kami sudah menempuh agar ada penyelesaian persoalan tersebut. Kali ini, kita juga beri dukungan kepada Kapolres. Agar ada tindak lanjut terkait langkah-langkah hukum, tentang (keberadaan) SMP Islam Imam Syafii STDI Jember,” kata perwakilan Asparagus Jember, Abdullah Muzakka saat di Mapolres Jember, Rabu (29/8/2018).

Alasan dukungan melalui penyampaian petisi tersebut, dan diawali dari Polres Jember, lanjut Abdullah, karena Kapolres dinilai lebih pro aktif untuk memperhatikan persoalan yang terjadi di Lingkungan Gladak Pakem itu.

“Dibandingkan Forkopimda yang lain, Kapolres ini kami nilai lebih pro aktif. Mulai dari (kesediaan) untuk datang ke DPRD melakukan hearing, pertemuan di Kantor Kemenag, yakni pertemuan yang kemarin itu antara PCNU dengan Muhammadiyah,” ungkapnya.

Namun lebih dari itu, kata Abdullah Muzakka, diharapkan adanya perhatian dari Forkopimda yang lain, dan jangan hanya dari pihak Polres Jember.

“Apalagi statemen terakhir yang kami tahu, dari Pemkab Jember belum ada perhatian. Sehingga kami berharap ada perhatian juga. Apalagi Dinas Pendidikan juga sudah menemukan adanya pelanggaran terkait proses izin operasional,” tandasnya.

Pria yang akrab dipanggil Gus Aab ini menyampaikan, petisi dukungan yang disampaikan tersebut, juga mewakili mayoritas para kiai sepuh yang ada di Kabupaten Jember.

“Kiai Satif Jauhari Kencong, Kiai Muzakki Al Qodiri, Kiai Sumberwringin, Kiai Hafid Puger, dan semuanya menyetujui dan mendukung kita, agar masyarakat pakem terus dikawal. Karena efeknya, yakni berkembangnya gerakan intoleran dan bibit-bibit radikalisme ini, perlu diantisipasi,” pungkasnya.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
S. Ipul