FaktualNews.co

Tradisi Berebut Ancak di Pasuruan, Sebagai Bentuk Rasa Syukur

Religi     Dibaca : 1653 kali Penulis:
Tradisi Berebut Ancak di Pasuruan, Sebagai Bentuk Rasa Syukur
FaktualNews.co/Aziz/
Ratusan warga Desa Pusung Malang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, yang sedang berebut ancak, Kamis (30/8/2018) pagi.

PASURUAN, FaktualNews.co – Keriuhan nampak saat ratusan warga mulai dari kalangan orang dewasa hingga anak-anak di Desa Pusung Malang, Kecamatan Puspo, Kabupaten Pasuruan, tumplek blek berebut ancak yang berisi berbagai makanan. Sebelumnya, ancak dibawa warga yang kemudian dikumpulkan di halaman balai desa setempat, Kamis (30/8/2018).

Tradisi tiap dua tahun ini, diyakini warga punya makna khusus. Mereka percaya kalau mendapatkan dari tumpukan makanan dan hasil bumi tersebut akan mendapatkan berkah. Sehingga tanpa komando meski belum selesai acara, mereka berebut sambil bersuka ria tanpa peduli keselamatan.”Gak tahu tiba-tiba banyak warga yang langsung berebut ancak,” ujar Zulaikha, seorang warga.

Berebutnya makanan ini sontak membuat ritual doa bersama yang dilakukan oleh sesepuh desa, tokoh masyarakat yang juga dihadiri Muspika ini, sempat terhenti. Meski tak menimbulkan keributan, namun aksi warga yang kurang bersabar ini, oleh panita pelaksana doa dilanjutkan kembali setelah warga usai berebut ancak.

Pelaksanaan berebut ancak yang telah dilaksanakan secara turun temurun oleh warga desa yang berada di lereng Gunung Bromo ini. Acara tersebut digelar sebagai ucapan rasa syukur terhadap Sang Pencipta akan limpahan berkah atas hasil panen sawah atau kebun milik warga setempat. Selain diyakini membawa berkah, rezeki warga desa dipercaya juga akan bertambah.

Sebelum Ancak-Ancak yang merupakan ritual (selamatan) desa ini, di kumpulkan di halaman balai desa setempat, terlebih dulu diarak ke seluruh desa. Hal ini sebagai wujud akan kebersamaan dan rasa gotong royong antar warga. Meski kondisi rute arakan jalannya menanjak, namun tak menyurutkan kemauan warga untuk menggelarnya hingga usai. Bahkan pada malamnya digelar seni Tayuban.

Tradisi tersebut, juga diyakini untuk menghindarkan dari berbagai macam bencana, seperti longsor, angin puting beliun, erupsi Gunung Bromo dan gempa bumi.”Warga disini melaksanakan tradisi berebut Ancak ini, tak lain sebagai ucapan rasa syukur limpahan berupa hasil bumi yang jadi sumber ekonomi warga,” jelas Kades Pusung Malang, Baidlowi, di sela acara.

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Nurul Yaqin
Tags