SITUBONDO, FaktualNews.co – Meski dr Budiono sudah dicopot dari jabatannya sebagai direktur Rumah Sakit Daerah (RSD) Besuki, Kabupaten Situbondo, Jawa Timur, namun pencopotan itu belum memuaskan para karyawan di rumahsakit pelat merah itu.
Ratusan karyawan RSD Besuki Situbondo, mendesak Inspektorat Pemkab Situbondo untuk mengaudit keuangan di RSD Besuki, Situbondo. Sebab, selama dr Budiono menjadi direktur RSD Besuki, diduga ia menyalahgunakan keuangan rumahsakit untuk kepentingan pribadi. Cara dengan menyuruh orang kepercayaannya untuk mengambil di loket.
“dr Budiono sering mengambil uang di loket dengan peruntukan yang tidak jelas, sehingga membingungkan petugas loket di RSD Besuki. Sedangkan nominal uang yang diambil cukup besar, yakni antara Rp 10 hingga Rp 20 juta,” ujar seorang bidan yang tidak mau disebutkan namanya, Jumat (31/8/2018).
Menurutnya, selama dipegang dr Budiono, manajemen RSD Besuki amburadul. Sejumlah dokter spesialis serta para karyawan tidak dibayar, dengan nominal yang diperkirakan mencapai Rp 2 miliar. ”Oleh karena itu, para karyawan yang sudah lama mengaku teraniaya, mereka meminta kepada Inspektorat Pemkab Situbondo untuk mengaudit keuangan di RSD Besuki,” imbuhnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Pemkab Situbondo Abu Bakar Abdi mengatakan, pihaknya telah menurunkan tim untuk mencari tahu tentang gaji dokter dan karyawan RSUD Besuki yang belum dibayar. “Padahal, bendahara Dinkes Situbondo telah mentransfer ke rekening bendahara RSD Besuki,” kata Abu Bakar Abdi.
Menurutnya, sebelum dr Budiono dimutasi menjadi dokter fungsional di RSU dr Abdoer Rahem Situbondo, dirinya sempat memanggilnya dan meminta kepada dr Budiono, untuk menyelesaikan semua tanggungannya di RSD Besuki. ”Saat itu, dia (Budiono, red) mengaku sanggup untuk membayar semua tanggungannya di RSD Besuki,” bebernya.
Lebih jauh Abu Bakar mengatakan, meski dirinya sudah menurunkan tim dari Dinkes Pemkab Situbondo, para karyawan RSD Besuki masih tetap meminta agar Inspektorat Pemkab Situbondo untuk melakukan audit. ”Permintaan audit keuangan tersebut merupakan hak para karyawan RSD Besuki,” pungkasnya.