FaktualNews.co

Ritual Keliling Sumur Keramat, Warga Remen Tuban Tolak Pembangunan Kilang NGRR

Peristiwa     Dibaca : 1324 kali Penulis:
Ritual Keliling Sumur Keramat, Warga Remen Tuban Tolak Pembangunan Kilang NGRR
FaktualNews.co/Ahmad Junaidi
Warga desa Remen, Tuban melakukan penolakn atas rencana pembangunan kilang minyak NGRR dengan menggelar ritual keliling sumur keramat, senin (3/9/2018)

TUBAN, FaktualNews.co – Ritual mengelilingi sumur tua yang dianggap keramat, menjadi rutinitas yang digelar setiap tahun warga Dusun Sumur Pawon, Desa Remen, Kecamatan Jenu, Kabupaten Tuban dalam acara sedekah bumi. Sedekah desa yang digelar pasca musim panen tersebut diadakan guna mensyukuri nikmat Yang Maha kuasa dengan hasil pertanian yang melimpah. Namun yang agak berbeda, ritual kali ini dilakukan sebagai simbol penolakan atas rencana penggusuran yang akan dilakukan oleh kilang minyak New Grass Root Refinery (NGRR).

Warsi (52) tokoh masyarakat desa setempat mengatakan, tradisi yang dinamakan ‘Tolak Balak’ ini digelar untuk menangkal bencana, penyakit, dan kondisi buruk lainnya. “Ritual tahunan ini sedikit berbeda. Karena tahun ini, ritual digelar selain rutinitas juga sebagai simbol penolakan atas rencana pembangunan kilang minyak yang akan menggusur lahan pertanian sekaligus rumah-rumah warga,” terang Warsi, senin (3/9/2018).

Warga sepakat menolak rencana Pertamina yang akan menggusur seluruh lahan pertanian serta tempat tinggal mereka, dan diganti dengan pembangunan kilang-kilang minyak. “Tanah yang kami tinggali ini adalah warisan nenek moyang kita, dan akan kami wariskan lagi kepada anak cucu kita. Kami tidak mau digusur” tegas warsi yang diamini warga lain.

Senada juga diungkapkan, Sutrisno (44) tetangga Warsi. Menurutnya, selama ini masyarakat sudah cukup tenang dan damai. Tapi dengan adanya rencana pembangunan kilang minyak di Sumur Pawon, ketentraman warga mulai terusik. “Apabila proyek kilang minyak itu tetap dilanjutkan maka kami juga kan terus berupaya mempertahankan tanah kelahiran kami,” ungkap Sutrisno. (Ahmad Junaidi)

Baca berita menarik lainnya hasil liputan
Editor
Adi Susanto