Kenali Efek Samping Penggunaan Alat Kontrasepsi KB
FaktualNews.co – Program perencanaan keluarga atau Keluarga Berencana (KB) belum begitu berhasil di wilayah pedesaan. Karena, adanya anggapan KB dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Benarkah anggapan tersebut?
Bidan Desa Sambigede, Kecamatan Sumberpucung, Malang, Asri Dewi Wahyuningtyas, menuturkan bahwa anggapan itu tidak sepenuhnya benar. Akan tetapi penggunaan alat KB bisa meningkatkan nafsu makan.
“Penggunaan alat perencanaan keluarga, bukan faktor utama yang dapat membuat tubuh menjadi gemuk. Tetapi anggapan bahwa KB dapat meningkatkan nafsu makan tidak sepenuhnya salah, karena memang ada efeknya ke sana. Tapi kalau kita bisa mengontrol minat kita untuk makan, terutama jajan,” tuturnya.
KB yang dapat meningkatkan nafsu makan ialah jenis hormonal, di mana ini dapat meningkatkan nafsu makan. “Sekarang kalau enggak pakai KB tapi pola makannya seperti itu (banyak) ya tetap gemuk. Tetap ada efek samping ke gemuknya, tapi itu kalau kita tidak mengontrol makanan. Jadi setelah KB jadi meningkatnya nafsu makan. Makan jadi enak,” tegas Asri.
“Semua KB itu ada efek sampingnya. Tapi ada efek samping yang berbahaya dan tidak. Biasanya kalau suntik pengaruhnya ke haid. Haidnya jadi tidak teratur, kemudian berat badan.”
“Kemudian, kalau untuk IUD (intrauterine device) atau, haidnya jadi banyak. Tapi gapapa, yang penting ga hamil,” ujar Asri.
Pada kasus yang berbahaya, terjadi pada program KB IUD yang dapat berujung pada perforasi. Perforasi adalah bocornya dinding rahim akibat dari spiral yang terjebak di dalam atau menusuk rahim.
Akan tetapi, Asri menegaskan dia belum pernah memenumkan kondisi seperti ini.
“Secara teori ada yang mengatakan dampak berbahayanya adalah perforasi. Tapi selama 25 tahun saya belum menemukan hal itu,” pungkas bidan yang mengawali karirnya pada 1993 tersebut.
Berita ini telah tayang di Kompas.com dengan judul http://health.kompas.com/read/2018/09/06/103400623/benarkah-program-kb-bisa-bikin-gemuk