Ketum Ansor Sebut Konsensus Kebangsaan Terancam
JOMBANG, FaktualNews.co – Ketua Umum Pimpinan Pusat (PP) Gerakan Pemuda Ansor Yaqut Cholil Qoumas mengajak seluruh elemen bangsa tak diam menghadapi sekelompok pihak yang berupaya mengoyak persatuan Indonesia saat ini. Yaqut meminta masyarakat memiliki kesadaran bersama dan bergerak guna membentengi gerakan tersebut.
“Kita ingin semua orang, mayoritas masyarakat yang toleran dan cinta persatuan, berani bersuara, tidak lagi memilih diam,” tegas Gus Yaqut, sapaannya, di acara pemberangkatan tim Kirab Satu Negeri di Tugu Penentuan Pendapat Rakyat (Pepera), Jalan Raya Mandala, Merauke Minggu (16/9/2018) .
Gus Yaqut mengungkapkan, pihaknya telah seringkali memperingatkan kepada warga tentang adanya ancaman dari sekelompok kecil orang yang ingin mengubah atau merusak konsensus kebangsaan. Selain itu, dia juga melihat ada pihak-pihak yang menggunakan agama sebagai alat politik dan sumber konflik. Jika ini dibiarkan, lanjutnya, sangat membahayakan keutuhan bangsa yang berdiri di atas kemajemukan.
Dalam situasi ini, Pancasila, Bhinneka Tunggal Ika, NKRI dan UUD 1945 harus tetap kokoh jadi pengikat dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Agama juga harus dijadikan rahmah, atau sumber kasih sayang dan perdamaian, sebagaimana telah dipraktikkan berabad-abad oleh nenek moyang bangsa Indonesia.
Kirab Satu Negeri yang digelar Pimpinan Pusat GP Ansor, salah satunya dilatarbelakangi persoalan tersebut. Gus Yaqut yakin, semua rakyat Indonesia setuju dan mendukung tujuan-tujuan mulia ini. “Karena, meskipun berbeda-beda suku, etnis, agama, bahasa, budaya, selera dan seterusnya, namun hakikatnya mempunyai lebih banyak kesamaan,” imbuhnya.
“Kita ini sama menghirup udara dari kolong langit Indonesia. Sama minum dari air bumi pertiwi, sama lahir, tumbuh dan mati di tanah Nusantara, sama ingin membela agama, bangsa dan negeri dalam satu tarikan napas. Kita ini sama Indonesia,” terangnya.
Tim Kirab Satu Negeri bertema “Bela Agama Bangsa Negeri membawa Bendera Merah Putih berkeliling seluruh wilayah Indonesia serentak bertolak dari lima titik terluar hari ini. Lima titik pemberangkatan itu adalah Sabang (Nangro Aceh Darussalam), Nunukan (Kalimantan Utara), Miangas (Sulawesi Utara), Rote (NTT), dan Merauke (Papua).