JEMBER, FaktualNews.co – Persoalan tambang Blok Silo, di Kabupaten Jember, Jawa Timur, mendapat banyak penolakan dari warga setempat. Bahkan pada tahun 2016 lalu, saat rapat dengar pendapat (hearing) di DPRD Jember, para wakil rakyat pun ikut menolak pertambangan emas tersebut.
Saat puluhan Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) cabang Jember melakukan aksi di depan Gedung DPRD Jember, Siswono salah satu anggota DPRD Jember menemui para aktivis mahasiswa tersebut.
“Terkait tambang di Silo itu, DPRD sesuai eksistensinya, soal tambang, tegas dinyatakan ditolak secara permanen, melalui RT/RW. Hal ini sudah konkret,” ujar Ketua Komisi C DPRD Jember Siswono saat menemui puluhan aktivis itu.
“Artinya sampai masa jabatan kita habis tetap menolak tambang itu. Terkecuali jika terkait itu (lokasi tambang) di Blok Silo untuk pendidikan,” sambungnya.
Terkait janji Bupati Faida yang juga dengan tegas menolak adanya tambang di Blok Silo, Siswono pun juga meminta kepada masyarakat dan aktivis mahasiswa, agar diberikan waktu.
“Beliau sudah mengirim surat soal tambang di silo ke ESDM, jadi mohon bersabar,” jelasnya.
“Namun jika kapitalis-kapitalis tambang itu tetap bertahan di Silo, kami siap bersama (mahasiswa) untuk menduduki lokasi tambang itu, rawe-rawe rantas malang-malang putung,” tegasnya.