Ditemukan Bata Kuno dan Kerangka Manusia di Mojokerto, Diduga Peninggalan Kerajaan
MOJOKERTO, FaktualNews.co- Terkait temuan situs tumpukan batu-bata kuno yang diduga bekas peninggalan sejarah di Desa Belahan Tengah, Kecamatan Mojosari, Kabupaten Mojokerto. Warga menduga, tumpukan batu-bata tersebut merupakan bekas bangunan tempat tinggal kerabat kerajaan.
Sebab, hingga saat ini saja, warga sudah menemukan empat titik lokasi tumpukan batu-bata kuno yang berada di lokasi temuan. Awalnya warga yang berada di sebuah Punden Sentono dan di lokasi membangun proyek perluasan tempat pembuangan akhir (TPA)
Rohman Aris (47) salah seorang warga sekitar mengatakan, tidak hanya menemukan tumpukan batu bata kuno. Namun warga juga menemukan pecahan guci yang berserakan di sekitar lokasi yang diduga kuat merupakan benda peninggalan pada jaman dahulu.
Rohman menambahkan, dengan ditemukanya beberapa lokasi tumpukan batu-bata kuno yang kini digali oleh warga sekitar sejak Senin (23/09/2018) malam, dan juga pecahan guci. Hal ini menunjukkan bila di lokasi ini pernah ada kehidupan yakni sebuah perkampungan. “Apalagi, hal ini juga diperkuat dengan adanya Punden bernama Sentono yang dikeramatkan warga sekitar, “ujar Rohman Aris.
Kepala Desa Belahan Tengah Senedi mengatakan, mulanya warga tidak mengetahui bahwa di timbunan tanah dekat Punden Sentono terdapat batu bata kuno. Setelah adanya penggalian, terlihat batu bata merah kuno yang terpendam di bawah tanah dan tertata rapi.
Sebagian warga meyakini, bahwa batu tersebut adalah peninggalan dari kerajaan Majapahit. Bahkan, saat di lakukan pengalian oleh warga, di salah satu tumpukan batu bata yang memiliki kedalaman 1,45 meter panjang 4 meter berbentuk persegi panjang warga menemukan sebuah kerangka manusia.
Meski demikian, ditemukan kerangka yang diduga bagian tubuh manusia berbentuk rahang, jari maupun seperti tulang rusuk. Dirinya tidak dapat menyimpulkan kebenarannya.
“Kedepan, kami berencana melayangkan surat ke Dinas BPCB maupun Pemerintah Kabupaten. Hal itu dilakukan supaya proyek dihentikan sementara kemudian dilakukan penelitin, “pungkas Senedi.